21 | Asia

1.2K 178 4
                                    

"Saya merasa tidak enak sudah menyita banyak waktu istirahat kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya merasa tidak enak sudah menyita banyak waktu istirahat kamu."

Kalimat itu keluar dari mulut Benua setelah keduanya membayar. Meski makanan masing-masing telah habis, Benua dan Asia sibuk berdebat soal hal-hal remeh. Warna foto pakaian viral di internet, mana yang lebih tidak penting-penting amat antara kepribadian menurut zodiak atau golongan darah, hingga nanas pada piza. Oleh karenanya, mereka baru akan pulang ketika waktu menunjukkan pukul setengah satu malam.

"Oh, nggak apa-apa." Asia menggeleng. "Memang tadi keasyikan ngobrol."

"Besok–maksud saya hari ini, kamu ada pekerjaan?"

"Ada, agak siangan."

Di parkiran pinggir jalan itu, Benua membukakan pintu untuk Asia. "Tempat tinggal kamu di mana? Biar saya antar."

"Terus kamu pulangnya gimana?"

"Bisa minta staf saya antarkan mobil ke sana." Benua menjawab praktis.

"Oh, oke. Di Kebayoran Baru." Benua menyebut komplek apartemen Asia, membuatnya mengangguk. "Iya, itu."

"I see, saya tahu jalannya kalau itu. Teman saya tinggal di sana juga."

Benua menyalakan mobil Asia. Lagi, wanita itu menatap tangan Benua yang mencengkeram kemudi, melihat urat-urat di dekat jemari.

Ada setidaknya tiga kegiatan laki-laki yang menurut Asia membuat mereka tampak menarik. Yang pertama adalah membaca dengan serius, ditambah kacamata di muka. Kedua, saat mereka berenang. Dan yang terakhir, ketika mereka mengemudi.

Benua suka membaca, genre favoritnya mystery thriller. Laki-laki ini pasti jago berenang dengan figur tubuh setegap dan setinggi ini. Selama perjalanan, Benua adalah pengemudi yang tenang.

"Oh, tukang parkir." Asia bergumam, melihat laki-laki berompi oranye mendekati mobil mereka.

"Bisa bayar pakai debit, tidak?" Benua bertanya.

Asia menatap Benua seakan dia adalah makhluk yang baru datang dari Neptunus. "Cash paling, saya ada, kok." Asia merogoh tas dan mengambil uang lima ribuan, memberikannya pada Benua.

"Saya kira bisa, atau scan."

"Entah ya, tapi kagok banget, lima ribu soalnya."

Perjalanan di malam hari selalu punya suasana berbeda. Tenang dan lebih sunyi. Asia suka mendengar musik dengan volume rendah dalam perjalanan tengah malam begini, jadi ia menyiapkan ponsel untuk dihubungkan dengan audio mobil. "Kamu keberatan nggak, kalau saya putar musik?"

"No. Just do it."

Asia memilih playlist-nya, diputar secara acak. Hola yang dinyanyikan GEMINI segera terputar.

"Oh ya, saya penasaran. Selama di pasar kemarin dan makan-makan hari ini, saya notice kamu tidak merokok. Kamu bukan perokok?"

"Bukan perokok aktif," jawab Benua. "Dulu pernah coba waktu high school, tapi kurang suka."

Benua & AsiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang