24 | Asia

1.1K 190 11
                                    

"Asia! Girl!" Ambar menggoyang-goyang tubuh Asia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Asia! Girl!" Ambar menggoyang-goyang tubuh Asia. "Girl!"

Asia melepaskan tangan Ambar dari lengan atasnya. "Lo kenapa, sih?"

"He is flirting with you."

Setelah Benua dan Tarisha meninggalkan coworking space, Asia dan manajernya masih berdiri di tempat untuk beberapa saat. Asia memikirkan senyum bulan sabit Benua, aroma choco mint-nya, dan pujian yang keluar dari mulut laki-laki itu. Kalau Ambar, Asia tidak tahu dan tidak peduli.

Ternyata mereka memikirkan hal yang sama, setidaknya soal ucapan Benua.

"He is not." Asia mengedarkan pandangan. Seharusnya mereka sudah dihampiri KOL specialist-nya, tetapi perempuan itu tidak muncul juga. Asia ingin kembali ke pakaian kasualnya. "Lo nggak dengar dia terakhirnya nyinggung kolab? Konteks omongannya cuma sebatas bisnis."

Ambar menyipit, bibirnya merapat. Kelihatan menyebalkan. "Is he? Girl, there's something about how he looks at you."

"I mean laki-laki banyak yang amazed lihat wajah gue."

Decakan Ambar lebih keras dari biasanya. "Ah, bukan itu maksud gue."

Asia mengibaskan tangan. "Nggak penting. Mending sekarang balik ke ruangan wardrobe, mau ganti baju."

"Eh, ambil foto dulu. Orion minta buat dibikin postingan ala-ala scrapbook."

Usaha mengalihkan perhatian Ambar berhasil, manajernya itu mengeluarkan ponsel dan meminta Asia ke tempat yang terkena langsung sinar matahari. Mengarahkan gaya ini dan itu, tersenyum atau tidak, melihat ke kamera lalu beralih memandang sembarang arah.

KOL specialist-nya menghampiri mereka tak lama kemudian, meminta maaf karena mereka tadi menunggu florist mengantarkan pesanan mereka. Asia pulang dengan goodie bag berisi produk Kisah Ratu dan buket bunga mawar merah muda.

"Soal omongan Benua tentang In You Beauty itu." Ambar membuka percakapan sambil menyetir. "Lo bakal terima?"

"Mau lihat proposalnya dulu." Hanya karena Asia suka sebuah brand sebagai konsumen, bukan berarti ia langsung mengiakan ajakan kolaborasi begitu saja. Proses pembuatan sebuah produk makeup itu lama dan tak mudah. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan satu tahun lebih. Formulasi sampai pemasaran butuh proses panjang.

"Kata gue terima, sih. Ini bisa jadi pemanasan buat langkah karier lo yang lain. Kalau bikin brand sendiri terlalu ribet, lewat ini kan, bisa belajar dulu."

"I know. Toh kalau beneran kerja sama, mereka udah tahu produk apa yang pengin gue bikin."

"Mereka as in In You Beauty?"

"Iya lah, kan, lagi ngomongin mereka." Asia mengangkat cokelat batangan dari goodie bag Kisah Ratu, ternyata ia diberi makanan juga.

"Kapan lo ngomongin itu ke mereka?"

Asia menggigit cokelatnya lamban, baru ingat cerita produk impiannya itu diceritakan di makan malam bersama Benua. Ambar tak ia beritahu untuk alasan yang jelas.

"Benua sempat nanya." Asia berkata jujur tanpa menyinggung kapan dan di mana terjadinya percakapan itu.

"Oh, pas di pasar itu?"

Mendapat kesempatan menyudahi percakapan menyangkut Benua, Asia gesit menjawab, "Iya."

"I see. Eh, si series adaptasi itu udah ngasih jadwal pembacaan skrip pertama. Entar gue email."

Sisa hari itu berjalan lambat. Makan siang di gedung agensi, brainstorming rencana konten tahun depan bersama Orion, hingga fitting ulang dress untuk hari ketiga beauty event sekaligus talk show-nya.

Asia baru pulang ke apartemen menjelang malam dengan kantung kain berisi bento dan plastik pir hijau. Sebelum membersihkan diri, ia mengecek ponsel karena mendapat pesan dari Rima. Isinya foto persiapan acara wedding anniversary dan Asia segera melempar benda pipih itu ke atas tempat tidur tanpa membalas.

Biar tidak sepi-sepi amat, Asia memutar playlist top 50 yang disusun aplikasi streaming. Entah sudah lagu keberapa kala Asia selesai mandi, mengaplikasikan rangkaian skin care, dan mulai memakan bentonya.

Asia berpindah akun media sosial ke akun pribadinya, biar kalau ia tak sengaja menekan like atau memang berkomentar di salah satu postingan, tidak bakal dibikin berita atau diributkan netizen. Suatu kali, ia pernah menyukai postingan video biri-biri dan seorang jurnalis kurang kerjaan menulis artikel bahwa Asia akan pensiun dari dunia akting dan beralih pekerjaan.

Saking konyolnya, Asia mengunggah tangkapan layar si artikel dengan caption 'Funny'.

Ada banyak unggahan dua puluh empat jam terbaru. Meditasi rutin Bintari, selfie Orion di kubikel, video Ambar meluruskan rambut. Asia hendak menutup aplikasi tersebut, sampai akun Benua muncul paling kiri.

Foto pertama adalah dua laki-laki yang sedang mengobrol di sebuah ruangan bersofa besar. Asia tahu yang satunya adalah Samudra, ayah Benua. Namun, Asia tak kenal laki-laki lainnya. Agak kelihatan familier, tetapi ia tak bisa memikirkan nama atau di mana pernah melihatnya.

Yang selanjutnya adalah Benua dengan rambut basah. Tangannya terlipat di atas pinggiran kolam renang, wajah menoleh ke kiri–memamerkan rahang tegas.

Satu video terakhir menunjukkan Benua melompat ke kolam renang, figur belakang tubuhnya tampak jelas. Bahu lebar, otot punggung, celana melekat di paha tebalnya.

Oh.

Asia mengingat daftar kegiatan laki-laki yang menurutnya menarik dan Benua sudah memenuhi tiga opsi itu.

Benua punya unggahan baru lagi dan Asia membukanya tanpa berpikir dua kali.

Benua duduk di kursi santai kolam renang, memakan es krim choco mint. Bagian atas tubuhnya yang tidak mengenakan apa-apa tersampir handuk, hanya menutupi sebelah pundak.

Pujian ini jarang keluar dari mulut Asia, ia tak menganggap seorang laki-laki sebagai makhluk atraktif. Sebagai pekerja di dunia hiburan, Asia banyak bertemu wajah tampan dan profil tubuh bagus.

But, Benua looks effulgent.

Apartemen itu hanya dihuni Asia. Tak ada tamu, tak ada yang berkunjung. Akan tetapi, Asia duduk tegak, mengedarkan pandangan ke seisi ruangan, lalu menekan tombol kombinasi untuk screenshot layar ponsel.

***

Coba ngaku deh siapa yang suka diem-diem screenshot foto crush u pada

Terima kasih sudah baca cerita ini :)

*Notice, Benua & Asia chapter 56-60 sudah diunggah di KaryaKarsa.

*Notice, Benua & Asia chapter 56-60 sudah diunggah di KaryaKarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Best regards, Bayu Permana.

Benua & AsiaWhere stories live. Discover now