06 | Asia

1.8K 240 35
                                    

"Oh my God

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh my God." Asia dan Ambar mengucapkan hal yang sama.

Ambar melirik spion tengah mobil, mulutnya agak terbuka. "Untuk ukuran orang belum pernah ketemu, kalian terlalu akrab."

Kalian yang dimaksud adalah Asia dan Benua. Lalu, kalimat Ambar juga bisa dibaca sebagai gue emang nggak percaya ketika lo bilang nggak pernah ketemu Benua. Nggak usah ngibul.

"Gue kenal Benua atau nggak bukan urusan lo."

"Tapi lo nggak perlu bohong nggak pernah ketemu dia, 'kan?"

"Kalau gue jujur, lo akan terus nanya dan gue malas punya manajer kayak wartawan." Asia memelotot, mata bulatnya itu berubah galak. "Lo gue hire untuk membantu pekerjaan gue, bukan mengurusi kehidupan pribadi gue."

"I'm not saying I'm knowing about you and Benua would be my effort to invade your personal space? Kalau gue tahu, yang bisa gue pikirkan itu kerja sama antara lo sama perusahaan keluarga dia, lho."

Sejak tiga tahun lalu Asia mempekerjakan Ambar, ia agak sebal dengan kebiasaan membalas balik wanita itu. "Yeah, sure. That's coming from someone with their first impression meeting someone is, what a man." Asia menyinggung komentar Ambar kemarin.

"Oke, fine. Hear me out, lo kenal dengan orang lain bukan urusan gue, tapi lo nggak bisa mencegah gue berasumsi, 'kan?"

"Gue udah jadi seleb dari sebelum punya KTP, nggak usah ngasih gue pertanyaan retoris," balas Asia ketus.

"Great. Kalaupun kalian ada hubungan di personal life–jangan motong omongan gue dulu, pertanyaan gue kemarin itu buat melihat potensi rumor. We don't want another Sagara moment, right?"

Asia memutar bola matanya malas. "Nggak usah disambungin ke Sagara. It's totally different and you know that."

"Gue tahu. Gue bukan orang baru jadi manajer seleb. Sebelum jadi manajer lo, gue pernah kerja sama artis yang nggak begitu terkenal dan skandal mereka lebih parah–"

"I don't care with your former boss dan penggunaan kata skandal itu berlebihan," potong Tarisha.

Ambar mengangkat bahu. "Itu kata yang wartawan pakai."

"Lo bukan wartawan."

Hal menyebalkan lain dari Ambar adalah dia menganggap berdebat dengan Asia adalah sebuah hiburan. "Memang bukan. Gue lebih berbakat mengurusi artis terkenal yang baru aja blushing karena keturunan old money Indonesia."

"Berengsek, lo. Nggak ada blushing blushing-an." Asia menyembur.

Ambar tertawa. "Iya, bukan blushing. Paling salting dikit pintunya dibukain."

"Gue cuma kaget, Ambar."

"Iya, percaya." Meski begitu, Ambar mengucapkannya dengan nada meledek. "I mean who wouldn't tho. Well, gue nggak bakal."

Benua & AsiaWhere stories live. Discover now