15 | Asia

1.2K 204 5
                                    

"Oh, there are so many options

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh, there are so many options."

Di depan meja puluhan pilihan kue-kue pasar, Benua tertegun. Di tangannya ada nampan dan capitan untuk mengambil apa yang ingin laki-laki itu beli.

"I don't know what I want," kata Benua pada Asia.

Setelah mereka menghabiskan es cendol, Asia memutuskan mereka mesti melakukan dua agenda terakhir dengan segera. Jadwal pekerjaan Benua di kantornya dipercepat, jadi lebih siang.

Asia tidak menganggap kebingungan Benua menyebalkan. Biasanya ia tidak sabaran kalau orang lain mulai banyak bertanya tanpa mencari tahu, tetapi Benua sudah lama tidak tinggal di Indonesia dan Asia ragu dia punya banyak waktu searching satu-satu.

"Mau yang manis atau asin?"

"Both."

"Suka risol mayo, nggak?"

Benua mengusap dagu. "Lupa rasanya gimana. Isinya apa?"

"Kubis, wortel, daging cincang, mayones."

"I think I'll like that." Benua menggunakan capitan untuk mengambil risol, tetapi dia agak kesulitan pada awalnya. "Yang ini apa?"

"Itu comro, isinya oncom pedas."

"Maaf ya, Asia." Benua mengambil dua comro ke nampannya. "Saya banyak tanya."

"No problem." Asia mengambil satu comro untuk dirinya sendiri. "Anggap saja lagi study tour ke pasar dan saya tour guide kamu."

Benua menampilkan eye smile-nya. "Oke. Apa lagi rekomendasi yang bisa kamu kasih?"

"You can try lemper."

"I know that one." Benua mengambil makanan dengan ukuran lebih kecil dari yang Asia ingat.

"Pastel isinya bihun gitu. Tahu isi ini lumayan enak, tapi pedas. Kalau favorit saya onde-onde."

Benua mengambil semua rekomendasi Asia. "Ada lagi?"

"Bolu kukus." Benua mengambil yang berwarna cokelat dan hijau. "Klepon is a good one. Lalu ... kue lapis. Ini juga, agar-agar, paling enak yang stroberi."

"Saya tidak bisa makan stroberi." Benua mengambil yang warna biru dan oranye. "Alergi."

"Bahkan olahannya?"

"Ya. Jus, minuman, permen."

Asia tertegun, baru kali ini bertemu orang yang alergi buah kesukaannya tersebut.

"Tadinya saya mau ajak kamu beli jus satu liter dan yang paling recommended itu pisang stroberi, tapi nggak jadi."

"Satu liter?" Benua mengernyit. "Banyak sekali."

"I know, itu daya tariknya."

"Kamu sering ke pasar ini, ya?"

Asia mengangkat bahu. "Not really, tapi menyenangkan rasanya pergi ke tempat ramai tanpa perlu khawatir di-notice media. Orang-orang di sini mungkin kenal aku, tapi mereka menyapa saja, lalu kembali sibuk dengan kegiatannya."

Benua & AsiaWhere stories live. Discover now