Dua Puluh

11.7K 999 70
                                    

Rena termenung mendengar cerita sang kakak, setelah makan tadi, ia bertanya, apa yang terjadi padanya, kenapa ia tidak menyadari perubahan disekelilingnya, perubahan kakaknya, kamarnya, bahkan saat ia bertemu Bi Ida, wanita itu memeluknya erat dan menangis, membuat Rena heran sendiri.

Kakaknya bilang jika setelah kecelakaan itu, ia mengalami koma selama hampir satu tahun, lalu saat ia terbangun, dirinya melupakan semuanya, melupakan keluarganya, melupakan namanya, serta masa lalunya, semua itu terjadi selama 4 tahun.

Hingga perlahan ia mulai mengingat satu persatu kenangan dulu, mulai dari yang menyakitkan hingga memori menyenangkan.

Itu yang dikatakan Aldo, dan ia percaya itu, sebab umurnya sekarang sudah menginjak 21 tahun.

Dan selama itu pula, ia tidak bertemu teman temannya. Bagaimana kabar mereka Rena tidak tau, yang ia tau hanya Arga, kakaknya berkata jika pria itu sudah sukses di usia mudanya, berhasil menguasai dunia bisnis dengan jeri payahnya.

Ia juga sempat menelusuri semua akun media sosial milik Arga, tentu saja dengan ponsel Kakaknya, dan benar, banyak orang mengaguminya, tidak ada yang tidak mengenal seorang Arga Stevano, ia merasa sudah tak bisa lagi berada di samping pria itu.

Ia bukan apa apa dibanding Arga sekarang, dan mungkin juga pria itu telah lupa pada Rena, itulah kenapa ia membatalkan niatnya untuk mengunjungi rumah pria itu, ia tidak punya keberanian seperti dulu lagi, ia takut Arga tak menganggap nya lagi.

Bahkan pria itu sudah memiliki kekasih, gadis itu cantik, tak seperti dirinya yang bukan apa apa dan malah menjadi pengganggu bagi Arga.

Kenapa ia jadi tidak suka pada gadis itu, ia tidak sedang cemburu kan? Tidak mungkin.

Rena tak punya ponsel untuk menghubungi teman temannya, mungkin hilang saat ia ditabrak dulu, ia ingat, saat itu Jerry mengakui semua perbuatannya, pria itu yang telah membunuh Ibunya.

Dan itu bukan kesalahan Jerry sepenuhnya, Aldo kakaknya sudah menceritakan semua padanya, Jerry disuruh oleh Clarissa dan wanita itu juga yang telah menabraknya.

Sekarang wanita itu sudah dipenjara.

***

Arga semakin kacau, pria itu tak menemukan tanda jika Rena ada disana, dan ia kembali ke Indonesia saat Lily sekertarisnya mengabarkan jika sedang terjadi masalah di perusahaannya dan harus ia sendiri yang menanganinya.

Disinilah ia, melamun didepan berkas yang sudah selesai ia kerjakan, membuat Dimas tidak tega melihatnya "Ga, Rena bakal baik baik aja, gak usah terlalu dipikirin."

"Gue kehilangan dia lagi," Ucapnya pelan.

Dimas menggeleng "Gue yakin Rena akan balik, dia gak akan tega ninggalin kita lama lama."

Arga tertawa sinis "Omong kosong!"

Dimas menghela nafas kasar, ia berjalan mendekati pria itu, berbisik pada Arga "Ada yang mengintai lo disini, jadi hati hati."

Arga tersenyum miring "Gue tau siapa yang lo maksud!"

"Ohya? Siapa?" Dimas heran bagaimana pria itu bisa tau.

Ceklek

Pintu terbuka, menampilkan seorang gadis dengan senyum sumringah.

"Arga, tau gak? Impian kamu sebentar lagi akan terwujud," Ucap Lily dengan bahagia.

Arga hanya diam, menunggu berita apa yang membuat gadis itu menjadi sangat antusias.

"Tuan Geraldo Adrian, mengajukan kerja sama." ucapan Lily mampu menerbitkan senyum pria itu.

Remember You (Selesai)Where stories live. Discover now