Dua Puluh Enam

11.2K 878 36
                                    

Spesial part Rega alias Rena Arga💘

Happy Reading 🤗

***

Setelah kejadian empat hari yang lalu, saat ia menolak ajakan Devan, pria itu sudah tidak menampakkan dirinya lagi didepan Rena, mungkin Devan sudah kembali ke LA.

Hari ini ia diajak Arga makan malam, hanya berdua, hal itu membuat hati Rena senang bukan main, setelah sekian lama ia berusaha mengganggu Arga agar pria itu bisa sedikit merubah sikap cueknya, akhirnya pria itu bisa berubah.

Kini gadis itu sibuk menatap semua pakaian yang ada di lemari, kenapa tidak ada dress di lemarinya, isi lemari itu hanya ada jaket, kaos, celana jeans dan lainnya, tidak ada hal yang bersifat feminim di sana.

Rena mendengus kasar, salahkan dirinya yang tidak suka memakai pakaian semacam itu.

Dulu Mamanya suka membelikan Rena dress, katanya ia akan cantik memakai pakaian itu, namun karena Rena tak tertarik sama sekali dengan pakaian semacam itu, jadi Rena meninggalkannya di Bandung, di rumahnya yang lama.

Dan sekarang ia menyesal, ia menyesal karena tidak menuruti ucapan Mamanya, tapi sudah terlambat, dan ini bukan waktunya untuk bersedih.

Gadis itu mengambil pakaian secara acak lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Rena keluar dari kamar mandi, dengan memakai jeans biru muda dengan atasan t-shirt crop, mengangkat tangan sedikit saja akan memperlihatkan perut ratanya.

Bagaimana reaksi Arga nanti, ia tidak ingin memikirkannya, mengingat betapa marahnya Arga dulu saat ia hanya mengenakan baju sebatas paha tanpa bawahan.

Rena baru sadar jika sifat posesif pria itu sudah ada sejak dulu, saat Arga marah padanya karena memakai pakaian pendek, dan juga pria itu marah saat ia mengobrol dengan Dimas dan teman temannya.

Rena menggeleng, mengenyahkan pikirannya, ini sudah jam 7 malam, ia sudah terlambat, pasti Arga sudah menunggunya dibawah.

Rena segera berlari menuju lantai satu, ia lupa memoles sedikit wajahnya, ia lupa membawa sepatunya, tapi ia terlalu malas untuk kembali ke kamar.

Jadi ia hanya tampil seadanya didepan pria itu. Arga terlihat berbeda, ia memakai kaos putih yang dilapisi jaket, celana jeans panjang, dan sepatu.

Rena menyengir lebar, ada dua alasan mengapa ia jadi tiba-tiba merasa malu jalan bersama Arga. Pertama, pakaian yang mereka pakai terlihat sama, hanya saja Arga melapisi bajunya dengan jaket, dan yang kedua, ia lupa membawa tas, itu artinya Rena tidak membawa uang sepeser pun.

"Kenapa senyum-senyum? Ayo berangkat, aku udah ijin sama Abang kamu tadi." Arga membawa tangan Rena kedalam genggamannya, menarik pelan gadis itu berjalan kearah mobilnya.

Pria itu membuka pintu mobil, memasang seatbelt untuk Rena, setelah ia memastikan gadis itu duduk dengan aman, Arga menutup pintu dan berjalan memutari mobil, duduk di kursi kemudi.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, suasana yang hening membuat Rena sedikit tidak nyaman.

"Arga."

"Hmm."

"Rena ... malu." Gadis itu berbisik saat menyadari penampilannya yang seperti ingin pergi ke pasar.

"Kenapa malu, kamu cantik," ucap Arga.

"Iya, emang Rena selalu cantik, tapi kecantikan Rena ini bakalan menurun satu persen kalau penampilannya kaya gini!"

"Penampilan kamu baik-baik aja, gak ada yang aneh, kecuali baju kamu yang kekecilan itu! Setelah makan nanti, kita mampir cari baju yang cocok buat kamu."

Remember You (Selesai)Onde histórias criam vida. Descubra agora