1O

2.3K 335 118
                                    

Double Update!

"Perkenalkan, nama saya Aina Ayunindya. Umur saya 23 tahun." Aina membungkuk di hadapan Doyoung yang kali ini tengah duduk sambil menatap gadis itu.

Ten menepuk bahu Doyoung, senyum laki-laki itu mengembang, "ini Doy, sekretaris yang kemarin gue bilang. Mulai hari ini dia bakal mulai bantuin lo ngerjain tugas-tugas lo yang numpuk itu."

Doyoung mengangguk, setelahnya mulai mengeluarkan suaranya setelah diam selama beberapa saat, "ya, selamat datang di perusahaan kami. Tolong bekerja yang benar."

Aina mengangguk, mengiyakan ucapan Doyoung tadi. Setelahnya, Doyoung membiarkan Ten dan Aina keluar dari ruangannya. Dia belum memerlukan bantuin gadis itu, jadi biarkan Doyoung sendirian di dalam ruangannya.

Aina menatap pintu ruangan Doyoung yang baru saja tertutup. Ia tatap Ten yang kali ini juga balik menatapnya, "kenapa lo?"

Aina tersenyum, cantik sekali, "Pak Doyoung ternyata masih muda ya."

"Iya, seumuran sama gue dia mah." Ten mulai berjalan ke tempat duduknya. Menyiapkan file-file yang sekiranya penting agar nanti saat Doyoung membutuhkan hal itu, dia dan Aina tidak perlu kesusahan mencarinya.

"Ganteng juga." Ucapan Aina bikin pergerakan Ten berhenti. Lelaki itu diam dengan mata yang sedikit memicing. Merasa aneh saat Aina mengatakan itu. Memilih untuk mengabaikan ucapan Aina dan melanjutkan pekerjaannya.

"Kalo jadi pacarnya pastiㅡ"

"Doyoung sudah punya istri. Kalo lo berpikir buat milikin dia, silahkan buang jauh-jauh pikiran itu." Ucapan Ten final sebelum akhirnya pergi meninggalkan Aina diluar dan masuk kembali ke ruangan Doyoung untuk memberikan file-file yang telah ia tumpuk tadi.

Aina tersenyum, mungkin orang-orang kira senyuman itu adalah senyuman manis yang biasa keluar dari gadis cantik seperti Aina. Tapi kali ini tidak. Senyuman Aina tampak meremehkan Ten.

"Aku selalu dapetin apa yang aku mau. Termasuk kalau aku menginginkan Doyoung, dia bakal jadi milikku juga."

🎭🎭🎭

"Selamat pagi, Pak Doyoung." Aina membungkuk, menyambut kedatangan Doyoung di kantornya. Lelaki itu mengangguk sebagai balasan dari sapaan yang diberikan Aina untuknya.

"Hari ini jadwal bapak ada meeting. Di restoran xx pukul dua siang." Aina tampak mengecek jadwal Doyoung. Sambil sesekali mencuri pandang pada lelaki itu tentunya.

"Iya baiklah, itu saja?"

Aina mengangguk, setelahnya tersenyum manis.

Doyoung mengabaikan itu, setelahnya menyuruh Aina untuk keluar dari ruangan. Dia sibuk.

"Ada yang perlu saya bantu lagi, Pak?"

"Tidak ada, keluarlah."

Aina kembali membungkuk, setelahnya keluar dari ruangan Doyoung. Siang nanti dia dan Doyoung akan pergi berdua ke restoran. Ini akan menjadi hal yang menyenangkan.

Pagi telah berganti siang dan keduanya telah menuju restoran yang telah ditentukan sebagai tempat mereka meeting hari ini.

Doyoung udah duduk di tempat yang sudah di reservasi oleh perusahaan yang ia akan ajak bertemu kali ini. Ia dan Aina duduk bersebelahan sambil menunggu kedatangan tamu penting itu.

Aina sejak tadi fokus memperhatikan Doyoung dari samping. Laki-laki itu sangat tampan. Bahkan tidak hanya sangat tampan. Tapi sangat sangat sangat tampan. Lihat betapa sempurnanya laki-laki itu bahkan ketika ia melihatnya dari samping.

"Berhenti melihat saya, Aina. Saya tau saya tampan."

Aina terkekeh, merasa malu karena dipergoki oleh bossnya tengah menatap lelaki itu, "maaf Pak." Setelahnya gadis itu kembali menghadap depan.

Apapun yang terjadi, Doyoung akan menjadi milik Aina. Bahkan walaupun dia harus menyingkirkan istri sialan bossnya, dia akan melakukannya.

Apapun.

Doyoung adalah milik Aina.

Aina telah mencap lelaki itu miliknya bahkan sejak pertemuan pertama mereka.

Rasa cintanya sangat buruk.

Buruk sekali.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌nahloh nahloh? Kira-kira Aina berhasil ngga nih milikin Doyoung? Hshshs.
recnjwin
7 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Where stories live. Discover now