47

2.5K 347 96
                                    

"Ayo," akhirnya setelah sekian banyaknya bujukan dari Mark, Misa mau bangun juga. Misa yang masih duduk di kasur milih memeluk erat tubuh Mark yang berdiri di depannya. Mencoba mengangkat si manis.

"Kenapa sayang?" Mark gemes banget. Misa selalu saja bersikap manja padanya. Gimana caranya Mark mau berhenti cinta sama Misa?

"Markie.."

"Hm?" Mark mengangkat sebelah alisnya. Hal biasa ketika Mark bertanya mengenai sesuatu yang akan Misanya katakan pada dirinya.

"I love youuu~"

Mark akhirnya ngga nahan dirinya lagi. Saking gemesnya sama Misa, Mark langsung nangkup pipi gembil itu dan menyatukan bibir keduanya. Persetan dengan hubungan mereka yang tidak jelas, Misa adalah miliknya sekarang.

Misa mengusap rambut bagian belakang milik Mark setelahnya bibir mereka berpisah. Misa menatap Mark yang ini menatapnya balik. Si manis terkikik, menarik leher lelaki itu dan memeluknya erat, "jangan cium-cium bibir aku"

"Kenapa?"

"Nanti aku pengen terus!"

🎭🎭🎭

Mark dan Misa menuruni tangga dengan perlahan. Mark ngga akan pernah mau sampai terjadi apa-apa pada si manis dan bayinya. Apalagi kalau gadisnya ini sedang bersamanya. Penjagaan Mark harus luar biasa extra.

Ayah yang tadinya baca koran di ruang keluarga noleh waktu liat Misa sama Mark jalan turun. Ayah tutup dan lipat lagi korannya kemudian mendekati Misa, "mana sini ayah gendong. Katanya mau digendong kan tadi?"

"Ih, Mimi bercanda Ayah." Misa merengek, tanda kesal karena Ayahnya menganggap apa yang dirinya ketik tadi serius.

Ayah terkekeh, setelahnya mengambil tangan Misa dan menggenggamnya. Membantu si manis turun dari tangga bersamaan dengan Mark.

"Yuk sarapan, nanti Marknya telat lho." Bunda ngusap rambutnya Misa, bener-bener deh, Misa lagi ngerasain rasanya disiram pakai cinta oleh keluarganya. Misa senang sekali.

Tapi kesenangan Misa tidak berlangsung lama tentunya. Orang pertama yang Misa lihat duduk di kursi meja makan adalah Doyoung, ㅡcalon mantanㅡsuaminya.

Doyoung senyum, dia baru aja mau bantuin Misa duduk di sampingnya tapi lebih dulu di tolak oleh si manis, "aku mau duduk di samping Mark aja."

Doyoung lagi-lagi tersenyum. Ini bukan waktu untuk dirinya bersedih. Sekarang waktunya untuk membawa Misa kembali padanya. Lewat perhatian dan cinta tentu saja.

Mark dudukin Misa di sampingnya. Kelimanya duduk di meja makan. Melahap sarapan yang Doyoung buat penuh cinta untuk Misa hari itu.

Sesekali Mark nyuapin roti bakar yang Doyoung buat ke Misa. Soalnya Misa malas makan sendiri. Dia lebih suka menumpu tangannya di atas kursi dan melihat ke kanan dan ke kiri. Bertingkah menggemaskan, seolah lupa kalau ada Doyoung disana.

Roti bakar yang mereka makan udah habis, sekarang waktunya Misa minum susu ibu hamil itu. Awalnya Misa nolak, tentu saja, dia sering kali mual ketika meminumnya. Tapi karena Mark yang maksa, Misa ngga nolak.

Malah dia ngebiarin lelaki itu mengusap perutnya ketika meminum susu ibu hamil itu.

Doyoung membuang wajahnya. Ah, hatinya nyeri sekali sekarang. Jadi ini yang Misa rasain waktu dia pergi dengan wanita lain hari itu?

Ayah yang masih makan liatin Doyoung dari tempat duduknya. Berharap setelah ini lelaki itu benar-benar menyadari semua kesalahan yang telah ia lakukan pada putrinya.

Tapi Ayah ngga mengharapkan Doyoung buat balik kok, karena menurut Ayah, Mark sudah cukup pantas untuk menjaga putrinya. Putri satu-satunya.

Sekarang kita lihat, apa yang akan Doyoung lakukan untuk merebut hati putri kecilnya kembali.

Dan..

Apakah lelaki itu akan berhasil?

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌cerita ini gaakan update sesering biasanya karena author lagi semi hiatus.
recnjwin
1 April 2020.

Pandora Box [✔]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum