45

2.5K 351 81
                                    

Doyoung memperhatikan Misa dari balik pohon. Menatap si manis yang kini membiarkan lelaki lain mengusap perutnya. Mengusap darah dagingnya. Yang bahkan dirinya sendiri jarang menyentuhnya.

Tadinya Doyoung pergi ke taman untuk merefreshing otaknya yang luar biasa mumet karena pekerjaan kantor. Tapi Doyoung bener-bener ngga tau kalo pergi ke taman malah membuat hatinya sakit.

Perasaan sesak itu kembali muncul.

Doyoung akhir-akhir ini selalu membayangkan keluarga kecil yang bahagia bersama Misa. Iya, dirinya baru membayangkan itu bahkan setelah si manis telah mencoba pergi dari kehidupannya.

Andai saja Doyoung mengerti.

Andai saja Doyoung tidak melakukan kesalahan itu.

Andai saja Doyoung menyadarinya lebih cepat.

Mungkin Misa tidak akan pergi sejauh ini dari kehidupannya.

Doyoung hidup, tapi rasanya dirinya telah mati sekarang. Jiwanya, cintanya, rasanya semuanya ikut terbawa saat Misa pergi meninggalkan rumah mereka hari itu.

Doyoung tersadar dari lamunannya ketika melihat Mark dan Misa beranjak dari tempat duduk mereka. Perlahan Mark merangkul si manis, membantunya berjalan bahkan ketika Misa masih bisa berjalan baik dengan kedua kakinya.

Andai saja dia tidak mengulangi kesalahan dua kali, dirinya pasti berada di posisi itu.

Menghabiskan hari penuh cinta dengan istrinya sambil menunggu kelahiran anak pertama mereka.

Lagi-lagi entah untuk keberapa kalinya selama beberapa hari ini Doyoung merutuki dirinya dalam hati.

Doyoung bodoh.

Kamu menyianyiakan hal paling penting dalam hidupmu.

Cinta Misa, istrimu.

🎭🎭🎭

"Lo kenapa sih?" Ten merhatiin Doyoung yang lagi duduk sambil membenamkan wajahnya di kedua tangannya. Daritadi Doyoung diam, makanya Ten ajak ngomong, takutnya dia mati Doyoung nggak tau.

"Woi." Ten goyangin badannya Doyoung bikin lelaki itu mengangkat wajahnya. Ten ngga bisa nahan ketawanya waktu liat wajahnya Doyoung sayu dan matanya sembab. Ten yakin lelaki itu menangis tadi.

"Napa lo?"

"Kamu tau tadi saya pergi ke taman buat refreshing otak saya, kan?"

"Iya, terus?" Ten lanjutin kerjaannya, walaupun begitu, dia masih mendengarkan cerita sahabatnya itu.

"Saya lihat Misa di taman."

"Biar gue tebak,"

Ten menatap Doyoung yang kini balik menatapnya. Lelaki itu tersenyum mengejek, "dia bareng Mark Lianantha kan?"

Doyoung mengangguk, jawaban Ten seratus persen benar. Misa dan Mark ada di taman tadi.

"Yah Mark hebat banget sih, bisa tanggung jawabin hal yang bukan tanggung jawab dia. Bukan kayak orang yang lepas tanggung jawab saat itu bener-bener tanggung jawab dia." Lagi-lagi, Ten nyindir Doyoung.

Doyoung tidak akan marah, dirinya tau dia benar-benar salah disini. Jadi untuk memberinya cacian pun, dirinya sangat amat pantas mendapatkannya.

"Yaudah sih, masa gitu aja lo galau." Ten ini walaupun tukang nyindir, dia selalu dukung Doyoung kok. Gimanapun langkah terbaik lelaki itu. Kalo dulu langkah buruk Doyoung sih dia ngga ikutan ya.

"Terus saya harus gimana, Ten? Saya ngga mau kehilangan Misa. Udah cukup di mimpi saya, jangan di kehidupan nyata."

"Denger ya,"

Ten nepuk bahunya Doyoung, "masa lo kalah sama anak kecil? Misa cintain lo empat tahun tanpa tau cintanya bakal dibales atau engga aja bisa, masa lo yang baru berusaha sekali, itupun cuma mau ngajak ngomong aja udah mau nyerah sih?"

"..."

"Lo ngerti ga?"

"Saya ngerti." Doyoung mengangguk. Lelaki itu menunduk, menatap wallpaper ponselnya. Foto Misa.

"Saya harus gimana Ten?"

"Gue udah ngga tau mau kasih saran apa ke lo lagi. Yang jelas, cintain dia sebisa lo. Kalo bisa sih lebih besar dari cinta dia. Soalnya sekarang, giliran lo yang berjuang sendirian."

Ten benar, giliran dirinya yang akan berjuang sendirian disini.

Berjuang untuk mendapatkan kembali hati istrinya, Misa Learnadi Yovana.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌 akhirnya setelah menunggu lama, #KickIt1stwin !
Seneng banget akhirnya perlahan kita bisa menuhin mimpinya 127 yang minta kemenangan di acara musik. Semoga di acara selanjutnya, kita bisa ngasi kemenangan lagi ya! 127Squad, fighting!💚

 Semoga di acara selanjutnya, kita bisa ngasi kemenangan lagi ya! 127Squad, fighting!💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

recnjwin
27 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang