33

2.7K 398 130
                                    

"Mau mesen apa sayang?" Bunda ngusap pipi gembil Misa yang kini sedang menatap bingung buku menu yang ia pegang. Benar-benar bingung memilih makanan yang super banyak di buku menu itu.

"Misa bingung bunda."

"Bunda aja yang pilihin ya?" Misa mengangguk, menyetujui usul bundanya sebelum si manis menggeleng kembali, "kenapa sayang?"

"Jangan sayur!"

"Sayur aja, bun. Biar mau makan sayur anaknya." Mark ngomporin bunda biar mesenin Misa sayur bikin si manis ngembungin pipinya. Mark ini apa dia tidak mau berpihak padanya kalau masalah makan sayur?

"Yaampun, iya-iya. Yang ada sayurnya dikit aja tetep ngga mau?" Tanya bunda yang dibalas gelengan oleh Misa. Pokoknya sekali tidak tetap tidak.

"Spaghetti aja, mau?"

"Eum!" Misa mengangguk, poni dan pipinya bergerak seirama dengan anggukannya. Mark mencubit pipi gembil Misa. Misa benar-benar menggemaskan.

"Ih jangan cubit-cubit. Nanti aku gigit." Misa mukul lengennya Mark bikin lelaki itu terkekeh. Misa merajuk padanya karena mengompori bunda bukan?

Terus bunda mulai mesen makanan dan minuman yang diinginkan keluarganya. Sedangkan ayah masih sibuk membalikkan buku menu, mencari yang dia inginkan.

"Mark, kamu minum beer?"

"Minum yah, udah jarang tapi."

"Ayah mau minum beer, kamu juga ya?"

"Boleh, yah." Chanyeol mengangguk kemudian menambahkan satu lagi pesanan mereka yaitu beer. Bunda Wendy tidak melarang, setidaknya Ayah Chanyeol tidak minum itu setiap hari. Bahkan dalam setahun, bisa di hitung dengan jari.

Setelah membaca ulang pesanan mereka, pelayan pergi dan meninggalkan keempat insan itu. Ayah dan bunda udah mulai berbincang sedangkan Misa menempelkan kepalanya di lengan lelaki itu, sedang dalam mode manja.

Misa megangin kacamatanya Mark dari samping, suka sekali melihat lelaki itu menggunakan kacamata karena terlihat super tampan ketika memakainya.

"Kenapa, hm?" Mark noleh, menatap si manis yang masih menyenderkan kepala di lengannya.

"Kamu gemes banget kalo pakai kacamata, aku mau foto kamu, boleh ngga?"

"Kenapa engga boleh?" Mark nyubit hidungnya Misa, bikin si manis berhenti bersandar padanya dan memilih untuk duduk tegap.

"Jangan cubit-cubit."

"Tapi tadi kamu cubit aku duluan."

Ayah sama bunda senyam senyum. Gemes banget lihat interaksi yang dilakukan oleh Mark dan Misa di hadapan mereka. Chanyeol pikir, dia bisa membiarkan Mark ikut bertanggung jawab atas putri kecilnya itu.

Iya, Misa selalu menjadi anak kecil di mata ayahnya.

"Ayo pose, aku foto!"

Mark baru aja mau ngusap rambutnya Misa, eh udah ke foto duluan.

INSTAGRAM

INSTAGRAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang