23

2.7K 398 148
                                    

Double Update!

"Mas, aku mau ngomong sama kamu." Suara Misa mengintrupsi kegiatan Doyoung yang sedang mengenakan sepatunya. Lelaki itu menoleh, menatap istrinya yang kini berdiri tidak jauh dari tempatnya.

"Kamu mau ngomong apa?" Doyoung berdiri dari duduknya, berjalan kearah Misa dan memegang kedua bahu Misa, tatapannya berubah menjadi tatapan bertanya.

"Ayo berhenti."

Lelaki itu mengerutkan dahinya. Apa maksud Misa dari berhenti?

"Berhenti?"

"Kamu udah ngga cinta sama aku, kan? Ayo berhenti. Berhenti seolah pernikahan kita penuh dengan cinta, berhenti seolah kamu cinta sama aku" Keduanya saling bertatapan. Ada apa? Misa bicara apa?

"Maksud kamu?"

"Mas ngga perlu nyembunyiin apapun lagi, ngga usah bertingkah seolah Mas ngga tau maksud aku."

Oke, Doyoung menangkap pembicaraan Misa kali ini. Jadi istrinya sudah tau tentang perselingkuhannya, ya?

Lelaki itu bergeming, memilih untuk menatap Misa yang kini mendongak. Menahan air matanya yang hendak jatuh. Tidak boleh, Misa harus kuat.

"Mas, udah berapa lama?"

"Misa,"

"Aku tanya berapa lama." Misa menatap Doyoung tajam. Misa tidak pernah seperti ini sebelumnya dan ini pertama kalinya untuk Doyoung.

"Sebulan."

"Kenapa?"

"..."

Misa nyentuh bahunya Doyoung, menatap lelaki itu dalam, "kenapa, aku tanya."

"Saya bosan."

Ucapan Doyoung cukup bikin Misa tertegun. Bosan? Jadi Doyoung bosan padanya? Jadi alasan Doyoung pergi dengan wanita lain karena bosan?

"Atas dasar bosan kamu tega ngelakuin ini ke aku, Mas?"

"Misa, jangan bertingkah seolah kamu ngga salah disini."

"Aku salah apa!?"

"Sumber masalah ini berasal dari diri kamu sendiri! Ini salah kamu yang membuat saya semakin bosan diam di rumah. Menangis, kekanakan, saya ini punya pekerjaan! Kamu pikir hidup saya cuma harus didedikasikan untuk kamu saja? Tidak! Saya terlalu muak melihat sikap kekanakanmu, itu alasan saya memilih gadis lain untuk mengisi hidup saya. Jadi berhenti mencintai saya karena saya telah menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari kamu." Doyoung berteriak di hadapan Misa, cukup buat bikin si manis ngga bisa nahan air matanya.

"Jadi gitu? Aku yang salah disini?"

Keduanya bergeming. Misa menunduk. Meremas tangannya sendiri.

"Mas," Misa mendongak, menatap suaminya dengan tulus. Cinta Misa pada Doyoung memang sangat besar, tapi kalau memang Doyoung yang menginginkan hal itu, Misa benar-benar akan berhenti.

Misa nangkup pipinya Doyoung, memberi satu kecupan di hidung lelaki itu. Sudah lama sekali sejak terakhir kali Misa menyentuh wajah lelaki itu.

"Kalo memang aku yang salah, aku bakal berhenti."

Keduanya bertatapan. Setelahnya apa yang Misa lakukan cukup buat bikin Doyoung tertegun.

Tangan kecil Misa melepaskan cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya sejak awal. Cincin yang Misa bersumpah tidak akan pernah ia lepas sampai akhir hidupnya. Tapi kayaknya Misa harus mengingkari sumpahnya sendiri, kalau memang Doyoung yang menginginkannya, Misa akan lakukan.

Tangannya terulur dengan telapak tangan yang terbuka, diatasnya telah berisi cincin pernikahan yang baru saja Misa lepas di hadapan Doyoung,

"Mas, perjuanganku sampai disini saja. Kalau anak ini nanti lahir, kita bisa pisah."

🎭🎭🎭

Kara lagi meluk erat tubuh Misa. Menemani gadis itu yang tidak berhenti menangis sesenggukan dalam pelukannya.

Tadi Mark membawa Misa ke rumahnya, setelahnya pergi sebentar karena urusan mendadak. Jadi sekarang disinilah mereka, Misa, Kara dan Jaemin yang berusaha menenangkan Misa.

"Kara, aku yang salah.. harusnya aku ngga kekanakan."

"Misa, kamu ngga salah hey. Yang salah itu Doyoung. Berhenti nyalahin diri kamu sendiri." Kara mengusap perlahan pipi gembil Misa yang basah. Matanya sembab, wajahnya memerah, Misa benar-benar berantakan.

"Kalau memang tidak mau yang kekanakan, kenapa Mas Doyoung nikahin kamu. Harusnya dia itu sadar diri, kamu itu masih muda kenapa cepat-cepat menikah?" Jaemin udah marah-marah daritadi. Dia juga ngga terima kalau Misa diperlakuin kayak gini. Ditambah lagi sedang ada darah daging lelaki itu di dalam perut si manis, semakin menambah amarahnya saja.

"Jaemin udah. Jangan bikin Misa makin tertekan." Kara nepuk bahunya Jaemin. Dia tau kalau Jaemin bicara gitu secara ngga sadar dia nyindir Misa juga karena udah nikah muda.

"Maaf.. aku yang salah.."

"Misa engga.." Kara menghela nafasnya. Menatap Jaemin dengan tatapan, 'tuhkan Misanya nangis lagi.'

Jaemin ikut menghela nafasnya, menggenggam tangan Misa yang bebas, "maafin aku ya, Mi. Harusnya aku ngga ngomong gitu."

"Eum.."

"Kalo gitu kamu ngga boleh sedih lagi." Jaemin nepuk tangan Misa yang ada di genggamannya, "sekarang waktunya kamu bangkit sendirian. Jangan bikin anak kamu sedih karena masalah ini. Ayo bangkit, aku, Kara, Mark dukung kamu."

"Oiya, ngomong-ngomong soal Mark, kalian gimana?" Kara menatap Misa yang kini sudah tidak ia peluk, si manis menatap Kara dengan tatapan malu-malu. Oh sepertinya Kara mengerti.

"Yaampun," Kara mengusap wajah Misa yang berkeringat menggunakan telapak tangannya, "kalo aku kasi saran, mending kamu sama Mark aja."

"Eum?"

"Kamu ngga liat setulus apa Mark sama kamu? Bahkan dia rela bangun pagi-pagi buat beliin makanan yang kamu idamin. Masih mikir kalo Mark ngga tulus sama kamu?"

"Bukan gitu.."

"Terus kenapa?"

"Aku takut."

"Mi," Jaemin nepuk bahunya Misa, setelahnya tersenyum lebar, "Mark itu orangnya loyal, dia bisa cinta sama orang yang dia cintain selama yang dirinya bisa. Liat aja deh, contohnya kalian. Mark aja bisa cintain kamu yang bahkan ngga cinta sama dia." Ucapan Jaemin mendapat pukulan dari Kara. Beneran deh, ini Jaemin ngga ngefilter omongannya dulu.

Cintain aku yang bahkan ngga cinta sama dia..

Rasanya ucapan Jaemin baru saja menampar dirinya.

"Kara, Jaemin,"

"Ya?"

"Aku mau coba buka hatiku buat Mark.."

Senyuman di bibir sepasang kekasih itu mengembang. Benar, sudah seharusnya Misa mencintai seseorang yang juga mencintainya.

Dan orang itu adalah Mark.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌ni yang minta misa sama mark awowkowkwok
recnjwin
15 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang