13

2.2K 335 53
                                    

Misa menatap kosong seisi rumahnya. Udah hampir 3 hari Doyoung tidak pulang ke rumah dengan alasan lembur. Apa Doyoung lupa kalau dia memiliki istri hamil yang harus di beri banyak perhatian? Kenapa selalu pekerjaan yang diutamakan?

Misa bisa saja mengeluhkan hal ini pada orang tuanya, tapi dia tau itu bukanlah hal baik yang bisa ia lakukan.

Si manis duduk di atas sofa, mengusap perutnya yang tidak lagi rata. Sesekali tersenyum merasakan pergerakan ringan di perutnya. Bayinya bergerak.

Andai Doyoung ada disini dan merasakan pergerakan bayi di dalam kandungannya, pasti semuanya terasa amat sangat sempurna. Sayangnya, Doyoung tidak bisa.

Misa menghela nafasnya. Bahkan menangis rasanya bukanlah jawaban terbaik di situasinya kali ini. Misa memilih untuk menahan keinginan menangisnya kalau memang hal ini yang membuat Doyoung risih padanya.

Sekarang Misa mengedarkan pandangannya pada sekeliling rumahnya. Udah tiga minggu Misa belum bersih-bersih rumahnya. Hanya menyapu sedikit dan sudah, begitu saja.

Pantas rumahnya kotor sekali.

Misa tersenyum, mungkin jika ia membersihkan rumahnya pikiran negatif yang ada dipikirannya akan hilang. Misa yakin itu.

Gadis manis itu beranjak dari duduknya, menggulung rambutnya keatas kemudian berjalan menuju tempat penyimpanan alat kebersihan di rumahnya.

Dia akan bersih-bersih hari ini!

🎭🎭🎭

Sekali lagi Misa menatap sekeliling rumahnya dengan tatapan puas. Lantai atas dan lantai bawah sama sekali tidak terlewatkan oleh Misa. Misa menyapu dan mengepel lantai tanpa peduli kalau dirinya memang tidak boleh kelelahan.

Lantas mengapa tidak menyewa pembantu saja?

Misa yang tidak mau. Sekali lagi Misa berpikir dia masih bisa mengerjakan semuanya sendirian. Dan juga, Misa terlalu bosan untuk berdiam diri.

Perut Misa bergetar merasa kelaparan setelah melalukan pekerjaan yang benar-benar melelahkan. Misa berjalan menuju dapur dan membuka kulkasnya, menghela nafasnya berat, tidak ada apapun.

"Bagaimana jika kita pergi belanja sayang?" Misa mengusap perutnya. Tersenyum bahkan ketika ia sama sekali tidak mendapatkan jawaban, "ayo!"

Dan gadis manis itu memilih pergi ke ruang kamarnya untuk mandi dan berganti baju bersiap untuk pergi ke swalayan yang tidak jauh dari rumahnya.

Hari ini untuk pertama kalinya ia akan keluar sendirian. Oh, atau Misa harus bilang berdua dengan bayinya?

Misa baru saja selesai mandi. Gadis manis itu menatap dua pasang baju yang sudah ia keluarkan dari lemarinya. Tampak kebingungan ingin menggunakan pakaian yang mana.

 Tampak kebingungan ingin menggunakan pakaian yang mana

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Sayang, mau pakai baju yang mana?" Misa mengusap perutnya

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Sayang, mau pakai baju yang mana?" Misa mengusap perutnya. Lagi-lagi bertanya pada anaknya yang jelas saja tidak akan menjawabnya.

Misa menatap kedua baju itu lama sampai akhirnya mengangguk lucu. Poninya bergerak bersamaan dengan anggukan si manis, "okey sayang, yang putih ya?"

Misa cepat-cepat mengenakan pakaian itu, menatap pantulan dirinya di cermin besar yang menempel di lemari bajunya. Tersenyum melihat dirinya. Misa tidak sekurus dulu sekarang, tentu saja, ada mahluk lain yang hidup di dirinya.

Misa mengusap perutnya yang tidak rata, "jadi bagaimana kalau kita segera berangkat? Jangan sampai Mas Doyi lebih dulu pulang tanpa makanan di atas meja."

Setelahnya Misa menyambar tasnya, turun dari lantai atas dan berjalan keluar dari rumahnya setelah mobil online yang ia pesan datang.

"Ugh." Misa baru saja mendudukan dirinya di jok belakang mobil itu. Terkejut karena merasa kepalanya setengah berputar.

"Anda tidak apa, bu?"

"Tidak apa, pak. Jalan saja." Misa tersenyum, setelahnya mobil itu berjalan menuju swalayan dekat rumah.

Misa mengeluarkan ponselnya, ingin mengirimkan pesan pada Doyoung bertanya mengenai makan malam apa yang lelaki itu inginkan.

LINE

Misa : Mas
Misa : Aku keluar sebentar
Misa : Mas mau makan apa nanti malam?

Misa beberapa kali tersenyum, menunggu balasan dari suaminya. Apapun yang Doyoung inginkan untuk makan malam hari ini akan ia buatkan. Dia ingin menghabiskan banyak waktu baik dengan Doyoung.

Mas Doyi💚 : saya ngga pulang malem ini
Mas Doyi💚 : pekerjaan saya masih banyak
Mas Doyi💚 : masak untuk kamu sendiri saja.

Senyum di bibir Misa hilang. Digantikan dengan tatapan kecewa setelah melihat jawaban dari Doyoung. Hatinya nyeri sekali entah kenapa.

Misa menghela nafasnya. Lagi-lagi dirinya harus mengalah, ya?

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

🔔💌ow ow ow, masalah datanglah hshshs. Mau kasi note aja kalo aku updatenya pagi berarti... hehe.
recnjwin
10 Maret 2020.

Pandora Box [✔]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant