Sophrosyne • 2 (Something)

3.1K 363 8
                                    

Menutupi sesuatu itu seperti menyembunyikan bangkai, baunya perlahan pasti akan tercium juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menutupi sesuatu itu seperti menyembunyikan bangkai, baunya perlahan pasti akan tercium juga. ~Sophrosyne~

🌑🌑🌑

CHELSEA memarkirkan sepedahnya ditempat biasa, hari ini langit terlihat sangat cerah tapi tidak dengan keadaan hatinya yang sejak semalam terus mendung. Setelah pertengkaran hebat kemarin, Chelsea memilih diam tidak membuka suara. Apalagi ternyata Bundanya pun pulang larut malam dari toko, membuatnya tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi.

Tadi pagi pun dia hanya diam, membalas ucapan Bundanya dengan anggukkan atau sekedar gelengan kepalanya saja. Dia merasa kalau berbicara emosinya tidak akan terkontrol lagi, maka dari itu ketika merasa marah Chelsea selalu memilih untuk diam saja. Kecuali memang kalau ada yang memancingnya.

"Chel!"

"Tunggu aku Chel!"

Divya berlari menyamai langkah Chelsea yang terlihat santai tidak terburu-buru, seperti biasa gadis itu memang selalu tenang.

Mereka akhirnya berjalan beriringan, dengan Divya yang napasnya terdengar berat karena kelelahan sehabis lari.

"Kamu ini gak denger aku ya?"

"Gak."

"Padahal tadi aku teriak manggil kamu loh, ihh... Masa gak denger sih."

"Enggak."

"Ya udah deh."

Akhirnya gadis cupu itu diam membuat Chelsea bernapas lega, sebenarnya dia merasa heran kepada Divya di depan orang lain gadis itu terlihat pendiam juga cupu tapi dihadapannya malah sebaliknya, dia bawel juga banyak bertanya. Paling mengherankan gadis cupu itu tidak takut kepadanya, hanya karena dirinya pernah menolong gadis itu bukan berarti Chelsea anak baik kan.

"Owh iya, kamu udah ngerjain PR belum? Hari ini PR matematika dikumpulin tau," ujar Divya memberitahu.

"Udah."

Meskipun dirinya suka memukul atau menampar orang, tapi soal pelajaran dia tetap semangat mengerjakan. Dengan begitu gurunya akan bingung kan, antara harus mempertahankan nilai besarnya, atau mengeluarkan karena sikap buruknya.

"Baguslah, kamu emang pinter banget sih kemarin pas ulangan kenaikan kelas aja nilai kamu hampir sempurna." Itu adalah pujian tulus, yang Divya ucapan langsung. Chelsea bisa merasakan ketulusan itu. "Mau ngajarin aku gak?"

"Males."

"Yahhh... Padahal aku ingin membuat jadwal tambahan denganmu, untuk ulangan kelulusan nanti."

"Masih lama," jawab Chelsea sambil memerhatikan sekitar, para murid memang sudah berdatangan sejak tadi. Meskipun hari masih terlihat pagi tapi mereka datang memang selalu lebih pagi.

Sophrosyne Where stories live. Discover now