Sophrosyne • 15 (Searching For Information 2)

1.4K 174 18
                                    

Perasaan adalah hal yang paling merepotkan, untuk sekarang aku tidak membutuhkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perasaan adalah hal yang paling merepotkan, untuk sekarang aku tidak membutuhkan.~Chelsea Elaina Fariza • Sophrosyne~

🌑🌑🌑

Author'POV

TERLIHAT Chelsea dan Finola yang sedang menyamar dengan memakai hoondie yang berukuran cukup besar, menutup hampir setengah tubuh mereka. Tidak lupa mereka juga memakai topi juga kacamata hitam. Saking niatnya untuk rencana ini, Chelsea sampai harus membeli barang-barang tersebut ke mall dulu.

Mereka sengaja duduk dibangku yang dekat dengan target, ternyata memang mata Finola itu min cuman tidak besar saja. Jadi Chelsea sengaja memilih bangku yang dekat, agar Finola bisa melihat target juga. Selain itu juga mereka duduk bersebelahan, tadinya Finola ada di depan Chelsea dan membelakangi Janira, tapi ketika ditanya tentang Janira gadis itu malah berbalik seenaknya. Takutnya ketahuan jadinya mereka memilih untuk duduk bersampingan.

Target yang dimaksud mereka adalah Janira dan teman-teman nya, ya sekarang mereka memang sedang berada di cafe. Sesuai rencana Chelsea yang ingin membututi keseharian Janira.

"Ra! Mau pesen apa?" tanya Finola sambil menyodorkan buku menu pada Chelsea.

"Heumm..." Chelsea malah terlihat tidak perduli, dan malah sibuk memerhatikan target.

"Mau pesan apa?" tanya lagi Finola.

"Heumm..."

Tuk!

Karena kesal akhirnya Finola mengetuk kepala Chelsea dengan pulpen, tentu saja gadis itu langsung menatapnya marah.

"Kenapa sih?" tanya Chelsea sewot.

"Mau pesen apa?"

Finola memberi kode kalau sejak tadi pelayanan sedang menunggu mereka.

"Apa ajalah bebas,"

"Bebas?"

"Iya,"

"Espresso?"

Sesekali menjahili sahabatnya mungkin tidak papah kali ya, Finola gadis disampingnya ini tidak sadar.

"Iya,"

"Beneran?"

"Iya, pokoknya bebas terserah Lo udah jangan nanya lagi."

Finola tersenyum lebar, "Oke aku catet." Dia menuliskan pesanan Chelsea, lalu setelah selesai dia memberikan pesanan tersebut pada pelayan.

"Ditunggu ya Kak, pesananannya." Ucap Pelayan itu tersenyum.

"Iya, Mbak." Balas Finola tersenyum juga.

Pandangan Finola lalu beralih kepada Chelsea yang masih setia mengamati meja di depan mereka. Untung saja sang target tidak menyadari keanehan yang sedang terjadi sekarang. Tidak ingin bosan, Finola memilih mengeluarkan novelnya dari tas. Dia akan menghabiskan waktu dengan membaca saja.

Sophrosyne Where stories live. Discover now