Sophrosyne • 12 (Weakness)

1.6K 193 18
                                    

Gue pasrah bukan berarti kalah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue pasrah bukan berarti kalah. ~Chelsea Elaina Fariza • Sophrosyne~

🌑🌑🌑

Author'POV

SEMINGGU sudah berlalu begitu saja, Chelsea yang semakin hari jadi semakin tau kehidupan yang ada dilingkungan sekolah begitu juga rumahnya. Meskipun dirumah itu hanya ada dirinya juga pelayan, namun Chelsea merasa nyaman. Dia malah berharap keluarga Bunda-nya itu tidak pulang saja.

Sudah hampir 1 bulan keluarga Bunda-nya itu pergi, mendapatkan informasi dari Bibi Sumi ternyata mereka selain liburan juga sekalian menghadiri kelulusan anak tertua dari ayahnya. Memang anak tertuanya itu sekolah diluar negri, mengejar cita-cita disana dan sekarang dia sudah lulus dengan gelar sarjana luar negri.

Selama seminggu itu juga Chelsea dan Janira saling bermusuhan lewat tatapan mata, tidak ada hari tanpa mengejek lewat sindiran halus masing-masing.

Chelsea'POV
Kenapa hari ini sangat membosankan, semua orang terlihat sangat senang mengobrol tapi aku malah enak diam seperti ini. Namun lama-lama jadi sangat membosankan, aku tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

Guru hari ini memang tidak masuk kembali, entah alasan apalagi yang dipakainya untuk makan gaji buta. Seenaknya saja hanya memberi murid tugas tanpa ilmunya. Oke jangan dituruti hal itu bukanlah kata yang baik juga pantas, kalian harus sopan kepada guru walaupun kadang menyebalkan ya, pokoknya jangan sampai berkelakuan seperti ku.

Ku lihat Finola juga sedang sibuk membaca novel, gadis itu terlihat sangat menggemari hobby nya. Kenapa bisa dia suka membaca cerita tak nyata seperti itu, menurut ku itu hal itu hanya bisa menambah beban saja. Memikirkan kehidupan yang tidak nyata, dan kadang malah ikut merasakan perasaan sang tokoh, bukankah itu menambah beban.

Melihat novel atau buku aku jadi penasaran dengan perpus disekolah ini, selama disini aku belum pernah melihat ke sana. Sebenarnya tempat itu juga tempat yang jangan aku kunjungi, kata Finola, Janira sangat melarang keras aku untuk pergi ke sana. Hal itu tentu saja membuat jiwa penasaran ku meronta-ronta.

Tidak ingin membuang waktu lebih lama aku pun langsung saja pergi dari sana. Lihat bahkan saking seriusnya Finola bahkan tidak menyadari kepergianku, ya sudahlah biarkan saja toh tidak ada gunanya juga.

Di sepanjang jalan sepeti biasa aku selalu disapa ramah, tentu aku membalasnya tak kalah ramah. Jika kalian lupa sekarang aku juga terkenal, hahaha... Sombong sedikit tidak papah kali.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka diperlakukan seperti itu, rasanya kadang risih dengan tatapan mereka. Apalagi tatapan iri juga benci, rasanya pengen sekali aku ajak mereka berantem namun apa daya sekarang aku lagi berakting, bersikap baik layaknya gadis polos dan pintar. Tentu aku tidak mau dikatai bodoh.

Sophrosyne Where stories live. Discover now