Chelsea merasa hidupnya hancur ketika dokter mengatakan kalau Bundanya tidak bisa hidup lama lagi, dia merasa sangat bersalah karena selalu berbuat tidak baik kepada Bundanya.
Disaat dirinya sedang berada di titik terendah dalam hidup, Tiba-tiba se...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Semua hal memang bisa diubah, tapi kau tidak bisa mengubah takdir orang lain seenaknya. ~Sophrosyne~
🌑🌑🌑
Terlihat seorang wanita sedang gelisah, berjalan ke sana-kemari di balkon yang terlihat sepi. Beberapa kali dia melihat ponselnya menunggu balasan, tapi tidak ada satupun notif yang masuk.
"Sial, kenapa dia bisa seceroboh ini sih. Padahal aku sudah memberikan semuanya." Umpatnya kesal bukan main.
"INDIRA, KAMU DIMANA NAK, AYO KITA PERGI!" Seru seseorang dari dalam ruangan.
Wanita itu terperanjat terkejut, dia mencoba menormalkan detak jantungnya yang terus bekerja tidak normal.
"IYA MAH, AKU MENYUSUL KE BAWAH NANTI." Jawab Indira.
Setelah mendapatkan jawaban, akhirnya Indira bisa kembali bernapas lega. Dia kembali membuka ponselnya, dan satu pesan masuk.
Ting!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Unknown4: Apa yang harus kita lakukan Sekarang?
Indira: Tunggu, sesuai instruksi. Ini kesempatan terakhir untukmu!
Unknown4: Aku mengerti.
Setelah mendapatkan jawaban, Indira lalu masuk ke dalam kamarnya. Dia hanya membawa jaket juga tas selempang, lalu pergi keluar menyusul mertuanya.
Di tempat lain Liam tersenyum kecil melihat video di ponselnya, dia lalu mematikannya dan menyimpannya kembali di sakunya. Setelah membawa tas kecil, laki-laki itu pun keluar menuju keluarganya berkumpul.
Indira baru saja sampai, tanpa sengaja dia menabrak Liam karena tidak memerhatikan sekitar.
Bruk!
"Liam! Kok diam di tengah jalan!" Tegur Indira.
"Ya maaf Tante, Liam kan baru sampai juga." Balas Liam ogah-ogahan.