Chelsea merasa hidupnya hancur ketika dokter mengatakan kalau Bundanya tidak bisa hidup lama lagi, dia merasa sangat bersalah karena selalu berbuat tidak baik kepada Bundanya.
Disaat dirinya sedang berada di titik terendah dalam hidup, Tiba-tiba se...
Perhatian! Tolong untuk para pembaca, di persiapkan ketelitiannya ya.😆
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tenang aja, kalau dulu lo yang mulai, sekarang biar gue yang lanjutin cerita ini.~Chelsea Elaina Fariza • Sophrosyne~
🌑🌑🌑
"Kenapa?" tanya Chelsea entah ke berapa kalinya.
Dia merasa jengah dengan wajah juga tatapan tidak percaya dari temannya itu. Apalagi sejak tadi Finola hanya diam menatapnya terus menerus.
"Gue cantik kan? Iya gue tau kok." Lanjut Chelsea menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan nya.
Finola hanya diam, tapi tidak urung juga dia mengangguk membenarkan. Sebenarnya dia sudah mengira kalau temannya ini memang cantik aslinya, cuman karena ditutupi oleh gaya cupu kecantikan itu jadi tertutupi.
"Ka..."
"Ka apa?" Potong Chelsea sambil mengangkat sebelah halisnya.
"Ka_kamu beneran Ranya kan?" tanya Finola dengan nada tidak yakin.
Chelsea mengeluarkan seringai misteriusnya. "Menurut lo?"
Finola terlihat gelagapan ditatap seperti itu, dia juga merasa takut sedikit. "Eumm... Ma_maksudnya kamu bukan Ranya?"
Otomatis pertanyaan itu membuat Chelsea tertawa, berhasil pemandangan itu membuat Finola kembali terpanah. Ternyata bukan hanya dirinya, tapi hampir orang sekelas ikut menatap kagum kepada Chelsea.
Tentu siapa yang tidak pangling dengan gaya Ranya sekarang, mereka seakan melihat 2 kepribadian yang berbeda dari Ranya yang dulu dan sekarang. Memang benar kan, mereka adalah 2 sifat yang berbeda begitu juga jiwanya.
"Gue Ranya lah, emang siapa lagi kalau bukan Ranya. Emang kenapa sih?" ucap Chelsea memilih untuk tetap menutupi jati dirinya. Dia belum bisa percaya kepada siapapun sekarang ini, jadi memendam sendiri lebih aman.
"Ka_mu beda banget ya,"
"Harus dong, kan biar terkenal." Sengaja Chelsea memberikan kedipan matanya.
Seketika wajah Finola kembali kagum, "Wuah... Kamu emang cantik Ra, apalagi dandan gini." Ucapnya jujur.
"Iya dong, harus."
Chelsea mendekatkan dirinya kepada Finola.
"Mau gue ubah juga gak gaya lo?" Tawarnya dengan suara berbisik.
