Chelsea merasa hidupnya hancur ketika dokter mengatakan kalau Bundanya tidak bisa hidup lama lagi, dia merasa sangat bersalah karena selalu berbuat tidak baik kepada Bundanya.
Disaat dirinya sedang berada di titik terendah dalam hidup, Tiba-tiba se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku benci semua orang, Kenapa mereka sangat jahat padaku, dan kenapa yang menderita harus aku! ~Ranya Sifabella W• Sophrosyine~
🌑🌑🌑
Chelsea keluar dari mobil milik Radit sambil menenteng banyak sekali tas belanja, tadinya cowok itu mau membantunya tapi tentu saja langsung ditolak. Gadis itu menguap sebentar, lalu menunduk agar bisa melihat Radit langsung.
"Makasih buat semuanya." Meski sudah menahannya Chelsea tetap saja menguap terus menerus.
Melihat hal itu entah kenapa malah membuat Radit merasa gemas. "Iya sama-sama, bilang makasih Mulu sampe gedeg nih telinga gue."
"Bodoamat, pokoknya hati-hati oke! Gue duluan masuk," Chelsea lalu kembali menegakkan tubuhnya, dia kembali menguap. "Ampun ngantuk banget."
"Iyaaaa!" Seru Radit sedikit keras.
Setelah melihat Chelsea benar-benar masuk rumah, Radit pun langsung menjalankan mobilnya pergi dari sana. Baru saja dia pergi selama 5 menit suara ponsel cowok itu sudah berbunyi, dan satu pesan masuk dari Ranya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cowok itu hanya geleng-geleng kepala, dia juga tertawa kecil menghadapi sifat Chelsea yang seenaknya ini.
Kembali pada Chelsea dia baru saja masuk rumah, sebenarnya dia harus menunggu sebentar karena dikunci. Sambil menunggu dia mengirim pesan kepada Radit untuk membuang tas yang tadi siang, untung saja cowok itu langsung membalasnya.
Ting!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
