Sophrosyine • 23 (Finola's Betrayal)

675 83 7
                                    

Bahkan seseorang yang kau anggap sebagai saudara, bisa mengkhianati mu juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bahkan seseorang yang kau anggap sebagai saudara, bisa mengkhianati mu juga.
~Chelsea Elaina Fariza • Sophrosyne~

🌑🌑🌑

Chelsea baru saja bangun, seperti biasa dia mandi dan bersiap untuk sekolah. Tidak lupa dia juga membawa ke 2 ponsel Ranya, ada banyak hal yang ingin dia ketahui. Pembalasan untuk Janira sepertinya harus ditunda sebentar.

"Nona, selamat pagi!" Sapa pelayan yang memberinya sarapan pagi untuknya.

Chelsea tersenyum, "Selamat Pagi juga Bi!"

Pelayan itu terdiam sebentar, dia merasa terkejut dengan perubahan Nonanya yang tiba-tiba ini.

"Ngomong-ngomong, aku mau makan di mini bar yang ada di dapur aja Bi."

"Iya? Tidak diruang makan?"

"Aku sedang malas makan disana, karena sepi jadi dimini bar saja." Sebenarnya Chelsea berbohong, dia tidak kesepian hanya saja kenangan semalam malah membuatnya tambah emosi kalau mengingat tentang tempat-tempat menyebalkan yang muncul di mimpinya.

Sepertinya pelayan itu salah paham, dan meng-iyakan keinginan Nona mudanya ini. "Baiklah Nona, mari!"

Chelsea pun berjalan bersama pelayan yang membawa baki penuh makanan sarapan untuknya. Mereka akhirnya sampai, dan tempatnya tidak begitu buruk. Biasanya tempat ini digunakan keluarga yang ingin menyeduh minuman sendiri, tapi karena sedang pergi semua jadi sepi.

Tanpa banyak kata Chelsea pun duduk, dan segera memakan makanan yang disodorkan pelayan tadi. Hari ini ternyata menu sarapannya adalah nasi goreng seafood juga susu coklat hangat. Chelsea sengaja request, karena dia selalu merasa mual jika minum susu putih.

Sangat berbanding balik dengan Ranya, awalnya pelayan juga terkejut, tapi melihat Chelsea yang lahap memakannya membuat mereka jadi terbiasa. Mungkin saja nonanya bosan dengan susu putih, pikir para pelayan.

Setelah selesai Chelsea pun langsung pamit ke sekolah, dia sengaja diantara pakai mobil karena cuaca sedikit panas. Tidak butuh waktu lama, Chelsea pun akhirnya sampai.

"Pak, pulangnya aku telpon, kalau enggak artinya gak usah dijemput aja ya!" Ucap Chelsea memberi pesan.

"Baik Non."

Chelsea lalu keluar dari mobil, dan tentu saja dia jadi pusat perhatian. Namun kali ini dia terlihat biasa saja, dan memilih untuk terus berjalan, hanya senyuman sebagai balasan sapaan.

Dia melihat Finola di depan, sekelibat memori semalam masuk kembali ke dalam ingatannya. Dia merasa sangat bersalah sekarang karena pernah cuek padanya, padahal dimasa depan dia-lah yang menceritakan kebenaran padanya.

Tadinya gadis itu ingin berteriak memanggilnya, tapi Finola pergi dengan gemetar setelah menjawab terlpon. Entah kenapa Chelsea merasa curiga, dia memilih untuk mengikuti temannya itu diam-diam.

Sophrosyne Where stories live. Discover now