Chelsea merasa hidupnya hancur ketika dokter mengatakan kalau Bundanya tidak bisa hidup lama lagi, dia merasa sangat bersalah karena selalu berbuat tidak baik kepada Bundanya.
Disaat dirinya sedang berada di titik terendah dalam hidup, Tiba-tiba se...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seseorang sepertinya benar-benar berbahaya, sekarang aku mulai takut dengan apa yang akan terjadi di masa depan. Apa benar ada kita? ~Chelsea Elaina Fariza • Sophrosyne~
Tidak akan ada yang tau, apa yang akan terjadi ke depannya tapi mari berpengan tangan selama masih bersama. ~Abyan Athar • Sophrosyine~
🌑🌑🌑
"Non berangkat sekarang?" tanya Bibi yang sejak tadi diam, melihat Chelsea yang sibuk memakai sepatunya.
Gadis itu beranjak karena sudah selesai dengan pekerjaan, dia sedikit memperbaiki penampilannya yang sedikit kusut.
"Iya Bi, nanti kalau Om telpon nanyain bilang aja aku lagi main ya." Jawab Chelsea.
"Baik Non."
"Kalau gak ada halangan aku gak bakalan pulang malem kok."
"Iya Non."
"Kalau gitu, aku pergi dulu ya Bi."
"Iya Non hati-hati dijalan."
Chelsea mengangguk sebagai balasan, dia lalu pergi dari sana. Meninggalkan sang pelayan yang tersenyum kecil melihatnya.
'Meski aneh dengan perubahan sifat yang tiba-tiba, tapi Bibi bahagia karena Non terlihat lebih hidup, semoga anda selalu bahagia.' gumam sang pelayan.
"ABY!" Seru Chelsea girang, melihat Abyan yang sudah menunggunya di atas motor.
"Gak perlu lari gitu, nanti jatoh!" Peringat Abyan.
Chelsea hanya tertawa kecil, dia lalu menunjukkan jaket tebal yang ada di tangannya.
"Gue pake lagi ni jaket Lo, gak papah kan?"
Abyan tersenyum kecil sambil mengangguk. "Iya, pake aja semau Lo. Asal jangan dibuang aja."
"Gak bakal lah, ngapain gue buang."
"Ya bagus kalau gitu. Langsung pake sekarang, kita harus berangkat biar gak kemaleman."
"Oke."
Chelsea menurut saja, dia memakai jaket juga helm yang di sodorkan Abyan. Setelah selesai bersiap, dia pun naik ke atas motor dan langsung memegang pinggang Abyan.
"Bawa samping lagi?" tanya Chelsea.
"Ya, Lo pasti ketiduran."
Gadis itu kembali tertawa, dia mengangguk setuju. "Iya, gue emang bakalan ketiduran sih."
"Jadi, udah siap?"
"Iya udah dari tadi."
"Lo belum pegangan!"
"Udah kok."
"Maksudnya peluk gue aja!" Ucap Abyan.
Namun satu detik kemudian dia tersadar dengan ucapannya sendiri.
