Sophrosyne • 6 (Pay Attention Around)

2.4K 301 1
                                    

©copyrightHanaRajwaK
INGAT BRO! JAN KOPAS OKE, JAHANNAM IS WAITING FOR YOU!

Dilihat dari segi mana pun, manusia tetaplah bukan mahluk yang sempurna, jadi untuk apa sombong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dilihat dari segi mana pun, manusia tetaplah bukan mahluk yang sempurna, jadi untuk apa sombong. ~Chelsea Elaina Fariza • Sophrosyne~

🌑🌑🌑

Chelsea'POV

SEJAK tadi guru terus menerangkan pelajaran matematika yang ku tau ini adalah rumus lama, cara lama juga soal lama. Meski aku tidak termasuk golongan orang pintar, tapi bisa dibilang otak ku ini lumayan lah untuk mengingat sesuatu walaupun hanya dengan melihatnya sekilas.

Namun bukan penjelasan itu yang sejak tadi berkeliaran di dalam pikiran ku. Kalian pasti tau kan? Apa lagi selain kejadian yang tiba-tiba ini. Bayangkan bagaimana bingungnya jika tiba-tiba jiwa kalian terlempar ke masalalu. Apalagi kalian tidak ingat kenapa bisa kalian berapa di sini.

Selain itu aku juga masuk ke dalam tubuh Bunda ketika muda, yang jiwanya sekarang tidak tau ada dimana. Tante Finola, atau aku panggil Finola saja karena kita seumuran sekarang ini, memberitahukan nama lengkap dari pemilik tubuh ini dari sana aku yakin dan tau. Pantas saja aku tidak merasa asing dengan wajah ini, ternyata Bunda memang sangat cantik sejak dulu. Hanya saja dandanan Bunda ini sedikit cupu dan norak. Well aku tidak bisa berbohong tentang hal itu.

Meskipun pikiran ku sedang berkelana ke mana-mana, tapi tangan ku terus bergerak mengisi soal yang tersedia di bor. Aku juga mencatat beberapa pelajaran yang memang penting dan harus dicatat, sisanya aku simpan ke dalam otak.

Hal seperti ini sudah biasa aku rasakan, walaupun banyak masalah yang terus menghantui tapi pelajaran harus tetap dijalankan. Setidaknya nanti ada hal yang bisa aku banggakan selain surat panggilan pelanggaran untuk Bunda.

"Finola!" Panggil guru mengajar itu.

"Finola!"

Aku menyikut tangan gadis itu agar bangun, sepertinya guru sudah curiga sejak tadi.

"Bangun Fi!" Bisik ku pelan.

"FINOLA!"

Seketika gadis itu langsung menegakkan tubuhnya karena terkejut, tentu saja hal tersebut menjadi bahan tawa oleh murid yang lain. Aku hanya bisa bernapas kasar melihatnya.

"I_iya Bu!" Ucap Finola gugup.

"Finola tolong ke depan, dan pilih jawaban antara A atau B. Kamu sudah mengerjakannya kan? Ibu lihat kamu tidur dari tadi, berarti kamu sudah pasti selesai mengerjakan soal yang saya berikan."

Sophrosyne Where stories live. Discover now