Chelsea merasa hidupnya hancur ketika dokter mengatakan kalau Bundanya tidak bisa hidup lama lagi, dia merasa sangat bersalah karena selalu berbuat tidak baik kepada Bundanya.
Disaat dirinya sedang berada di titik terendah dalam hidup, Tiba-tiba se...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mari bertepuk tangan, ternyata ada banyak orang yang lebih suka memakai topeng untuk menutup kebenaran dari dirinya. ~Sophrosyne~
🌑🌑🌑
Abyan terlihat sibuk membantu Chelsea mengeluarkan barangnya, dia baru saja sampai dan menyapa, Johan tiba-tiba saja menyuruhnya. Walaupun sebenarnya tanpa disuruh pun dia pasti akan ikut membantu.
Chelsea tadi datang dengan raut wajah khawatir, apalagi ketika melihat raut wajah Johan yang tiba-tiba murung begitu. Sepertinya Johan menyadari kedekatan diantara mereka.
"Udah semua?" tanya Abyan sambil mengeluarkan barang terakhir.
"Udah kok cuman segini, lagian sebenarnya sebagiannya ini oleh-oleh buat dibagiin." Jawab Chelsea sambil memeriksa barang-barangnya lagi.
Cowok itu terdiam sebentar, "Jadi gue dong orang yang dikasih pertama kali sama Lo." Ujarnya senang.
"Bukan," sanggah Chelsea sambil menggelengkan kepalanya. "Bibi di rumah yang pertama dapet oleh-oleh dari gue."
Seketika raut wajah Abyan langsung datar. "Ya, pokoknya orang luarnya itu gue."
Melihat hal itu Chelsea tertawa dalam hati, dia tidak menyangka Abyan punya sisi seperti itu juga.
"Iya dari luar Lo kok yang pertama." Ucap Chelsea membuat mood cowok itu kembali membaik.
"Ba-bagus..."
Johan melihat interaksi keduanya itu dalam diam, dia tidak menyangka jika keponakannya ini sudah besar. Padahal selama ini Ranya masih terlihat kecil, kenapa dia merasa gadis itu tumbuh dengan cepat.
"Ranya!" Panggil Johan akhirnya menghentikan pembicaraan keduanya.
"Iya Om!" Sahut Chelsea, gadis itu berjalan mendekati Johan.
"Semua barang udah di cek kan?" tanya Johan.
"Udah Om, gak ada yang ketinggalan kok."
Johan mengangguk mengerti, dia lalu mengeluarkan dompet dan memberikan beberapa lembar uang pada Chelsea.
"Ini buat di jalan, sisanya Om transfer takutnya ilang di jalan. Di sana ada ATM kan?"
Chelsea menerima uang tersebut. "Iya Om, ada kok masa gak ada masih di kota kok."
"Jangan lupa juga buat kabarin Om, sama kirim alamat juga nanti." Ucap Johan mengingatkan.
"Iya om, tenang aja aku gak bakalan lupa kok." Jawab Chelsea sambil tersenyum lebar. "Orang-orang udah pada Dateng juga, om mending langsung pulang aja biar bisa langsung istirahat." Lanjutnya.
"Belum kok, om masih kuat." Tolak Johan tidak ingin pulang sekarang.
"Gak boleh gitu, om baru sampai kemarin harus banyak istirahat nanti sakit gimana coba. Pokoknya Om jangan sampai sakit harus sehat terus." Ungkap Chelsea jujur, dia benar-benar merasa khawatir.
