DUA

19.7K 1.9K 63
                                    

Hari ini awal baru Lintang menjalani hari dengan seorang wanita yang telah menjadi istri dari perjodohan orang tuanya.

Laki-laki itu baru saja membuka mata setelah 6 jam tertidur di sofa, Lintang mengucek matanya menghilangkan rasa kantuk namun pada saat matanya sudah terbuka ia melihat sesosok gadis yang tengah tertidur, Lintang memejamkan mata sejenak mengingat siapa gadis itu ternyata itu istri nya.

Lintang mengambil handuk yang tergantung di depan pintu ia memasuki area kamar mandi untuk membersihkan diri.

Ceklek...

Lintang membulatkan mata saat Tiara mematung tepat di depan pintu kamar mandi. Saat ini Lintang sedang bertelanjang dada dan hanya menggunakan boxer bermotif angry bird dengan handuk menggantung di leher.

"Mandi itu jangan lama-lama!" Parau Tiara. Masih polos.

"Jangan liat kebawah!" Pekik Lintang penuh penekanan.

Nyawa Tiara yang belum lengkap dan dengan polosnya ia menunduk tak peduli dengan ucapan Lintang. Setelah melihat ke bawah Tiara seketika berbalik badan seraya menahan tawa. Lintang pun menutupi aurat nya dengan melilitkan handuk ke pinggang.

"Astaghfirullah. Perut aja six pack tapi bawahnya kok angry bird." Pekik Tiara di akhiri tawa renyah "mau gue pinjemin kolor Doraemon gak? Biar pro."

Tangan Lintang sudah mengepal gigi nya pun sudah saling mengadu. Laki-laki itu sebenarnya menahan malu rasanya ingin sekali menghajar sosok di depannya
Tapi sayang nya yang berhadapan dengan Lintang berjenis kelamin perempuan.

Dengan kasar pria itu menarik kasar rambut Tiara sampai perempuan itu meringis memasuki kamar mandi. Satu aib sudah di lihat perempuan.

Tiara memajukan bibir bawah seraya kedua tangan mengusap belakang kepala yang terasa sakit.

"Buruan mandi! Kita balik!" Ketus Lintang sebelum akhirnya pergi dari area kamar mandi.

"Malu ya?"

"Buruan mandi. Atau gue tinggal lo di sini!"

----------------

"Cepet baget lo mandi?" Heran Lintang. Pasalnya gadis itu belum ada 10 menit dari kamar mandi. Tapi sudah terlihat rapi dan cantik.

"Tau kan adab jangan mandi lama-lama!"

"Tapi lo mandi gak sampe 10 menit udah beres."

"Ya ngapain mandi lama-lama. Emang nya lo main dulu sama sabun!"

Karna Ucapan Tiara benar dan Lintang tak mau mengakui itu. Lantas pria itu mengambil koper yang tersusun rapi lalu pergi sebelum akhirnya menghilang di balik pintu.

Tiara tak menyadari kepergian Lintang, ia hanya sibuk merapikan rambut nya agar terlihat lebih rapi.

"Mbak tia?" Tanya cleaning service menyambangi kamarnya.

"Iya?"

"Mas Lintang sudah menunggu Mbak Tia di lobby."

Tiara melirik seisi kamarnya. Ternyata pria itu sudah membereskan barang-barang nya .

-
Yang di tunggu sudah tiba. Tiara berlari tergesa-gesa menemui Lintang takut saja pria itu nekat meninggalkannya.

Lintang sudah berada di luar lobby berdiri di depan mobil Pajero sport hitam.

"Kita mau pulang kemana?" Tanya Tiara saat sudah berada di dalam mobil. "Kerumah Aya apa feli?"

"Rumah gue." Guman Lintang Sembari melajukan mobilnya.

"Rumah lo dimana?"

"Pluto."

"Mampir ke Jupiter dulu ya! Yayaya!"

"Gue cuma becanda. Bunga!"

"Gak asik!" Tiara memutar bola mata malas "nama gue bukan bunga!"

"Bungaok!" Sudut bibir Lintang terangkat rasanya suka sekali mengerjai istrinya. Ntah karna Tiara cepat beradaptasi atau Lintang yang baru menemukan perempuan seperti tiara.

"Jangan mulai!"

Lintang mengangguk.

Sudah satu jam mereka dalam perjalanan pulang tak kunjung sampai karna jarak yang terlalu jauh, lintang memperhentikan kendaraan di sebuah rumah makan. Tanpa mengajak tiara, lintang keluar dan mengunci istrinya di dalam mobil.

Tiara mengetok pintu kaca agar pria itu menoleh. "tang, Tia juga mau makan!"

Lintang menghela nafas berat. Ia lupa kalo dirinya tengah bersama Tiara saat ini.

"Lo bilang kalo mau makan!" Ucap Lintang saat Tiara sudah keluar mobil.

"Kan udah tang!"

Lintang tak menghiraukan lagi Tiara karna rasa lapar. Semenjak di hotel mereka belum sempat sarapan,

"Tatang tunggu."

"Stop panggil Tatang!" Tukas nya membelakangi Tiara.

Sedari tadi Tiara terus terusan memanggil lintang dengan sebutan Tatang!

Mereka memesan makanan yang sama. Lintang melahap makanan nya dengan lahap. Keringat bercucuran di dahi Lintang karna rasa pedas yang membara aura ketampanan semakin bertambah saat laki-laki itu makan apalagi makan menggunakan tangan. Tiara menganga melihat Lintang. Sampai membuat lintang tak nyaman karna tatapan Tiara yang begitu dalam.

Lamunan Tiara buyar saat Lintang menepuk pipinya.

"Gue paling gak suka kalo lagi makan di liatain!"

"Mirip bapak gue kalo lo lagi makan pake tangan gitu, sederhana." Bohong.

"Buruan makan!"

Tiara mengangguk

Baru pemula gengs maaf kalo ada yang salah. Atau kata-kata nya kurang.

Moon maaf.

Kritik? Saran?

LINTANG | E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang