Males tuk nak revisi
"udah bangke! ngerepotin! nyusahin! Gak guna juga Lo hidup!.."
"bungaok. kapan lo mati!"
"Satu tahun lagi,"
"Gue tunggu."
"bungaok! i hate you!"
_______
"bungaok. kapan anak kita berojol!"
"bung i love you!"
Sifat Lintang yang k...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tiara melempar ponsel ke atas ranjang. Tangan nya tiba-tiba saja berkeringat setelah membaca pesan singkat Resta dengan Rayn. Tiara menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan.
DRTTT DRTTT...
Baru saja menenangkan diri sudah ada panggilan telepon dari Mama nya segera Tiara mengangkat panggilan tersebut.
"Tiara? Kamu ada di rumah gak hari ini? Mama mau kesana," tanya Aya di seberang telepon.
"Gak. Hari ini gak ada di rumah. Ada apa Mah?" Jawab Tiara berbohong.
" Oh gitu ya. Untuk kemarin Mama gak ada maksud nyindir atau bikin kamu sakit hati atas ucapan Mama kemarin. Mama minta maaf ya kalo ada ucapan Mama yang kurang berkenan di hati kamu."
"Hm, iya,"
"Udah cek up belum hari ini? Kalo belum sekarang Mama anter ya?"
Tiara memejamkan mata sejenak, memijat pelipisnya yang sedikit pusing.
"Lupa, besok aja ya ke rumah sakit nya. Tiara cape banget sekarang. Udah ya mah, Tiara tutup telpon nya."
Tanpa menunggu balasan dari Mamanya Tiara langsung mematikan telepon sepihak. Setelah itu ia menjatuhkan diri ke atas ranjang. Benar benar hari yang melelahkan hari ini.
Membuka mata Tiara sedikit kaget dengan kehadiran Lintang yang sudah berada di samping nya dengan handuk melilit di pinggang. Pria itu selesai mandi.
"Mau ngapain ke rumah sakit?"
"Kevo!"
"Tes keperawanan? Atau tes masih perawan atau enggak?" Pertanyaan Lintang yang ngaco membuat Tiara melempar bantal ke punggung sang suami yang sedang memakai baju.
"Ngaco, lu! Siapa yang mau tes keperawanan. Kepala gue sakit gara gara jatuh dari kasur sialan. Lu juga ngapain kasur di tumpuk tumpuk begini."
"Kasur sialan Lo sebut. Pindah kamar sana jangan tidur di kasur sialan." Ketus Lintang.
"Becanda kok, gitu doang di masukin ke hati. Walaupun kasur nya 3 meter tapi enak kok, kayak tidur di trampolin." Suara Tiara mengekeh di akhir.
"Ra? Reka ulang adegan semalem mau gak?" Lintang duduk di tepi ranjang menyentuh lembut kepala sang istri.
Tiba tiba saya Tiara merinding dengan sentuhan suami nya. Ia bangun lalu berdiri. "Jangan harap gue mau untuk yang ke dua kalinya." Sargas Tiara.
Lintang ikut berdiri. "Ayolah 5 menit aja."
Tiara melangkah pergi. "Hah." Tiara mengacak-acak rambut nya frustasi.
"Kenapa masalah duniawi masuk ke Kapala gue. Gak tau apa beban pikiran gue segambreng belum di selesai'in. mantan ngajak ketemu, ini lagi yang di rumah bangke sialan udah gila." Teriak Tiara nada frustasi.
