DUAPULUHTUJUH

10.7K 1K 54
                                    

Hai semua...

Sedikit cerita tentang Ansel, Glora dan Lia,  mereka itu siapa nanti di part berikutnya bakal menjelaskan siapa mereka.

Setia terus ya nunggu update selanjutnya cerita Lintang sampai END.

—Happy Reading—

"sayang, nyonya Arsyan."

suara berat memenuhi seisi dapur dengan suara serak khas bangun tidur.

"apa? manggil 'sayang'." imbuh Tiara tanpa menoleh sedikitpun.

lelaki berkaos hitam itu mengulas senyum, Dia mendekat, memeluk Tiara dari belakang, kedua tangannya melingkar di perut sang istri.

"kenapa cuci piring, hm? harusnyakan aku." kata Lintang seraya menempelkan dagu di bahu Tiara.

"harusnya? terus tugas aku apa?" Tiara sedikit menggeliat ketika tangan berurat menyelusup masuk ke dalam baju untuk mengelus perutnya.

"leha-leha di kasur, manjain aku, ngangkang."  suara Lintang memelan di akhir kemudian tawa pelan terdengar dari cowok itu.

Tiara menghentikan mencuci piring karena sudah selesai. mengambil busa sisa cuci piring lalu di oleskannya di wajah Lintang sambil berkata, "makan nih ngangkang."

Lintang melepaskan pelukan dan mengusap kasar wajah oleh bajunya. "nyonya nakal." ucapnya.

"...geli tang." Tiara memekik karena Lintang memijat tengkuknya.

"mandi sana,"

"cium dulu." Lintang menunduk menyamakan tingginya dengan Tiara sambil menunjuk bibirnya sendiri.

"enggak!"

"cium atau mau di cium, hm?" goda nya.

"ish sana mandi buruan."

"mandiin." suara Lintang terdengar merengek.

"jangan manja bayi dugong!" Tiara mulai kesal.

"cium dulu sepuluh detik." Lintang mendongakkan kepala dengan tangan mengelus leher. "kamu kan suka nya di jakun."

helaan nafas terdengar dari Tiara. "lo nya jangan ketawa itu jakunnya naik turun." ucap Tiara. mengapa area leher cowok itu sangat menggoda iman sekali sampai tangan Tiara ingin memegang tapi di tahan oleh gengsi luar biasa.

"ya gimana belum juga di cium udah geli duluan ngebayangin bibir kamu."

Tiara mengecup leher Lintang tepat di jakunnya. jari Tiara berkerja untuk menghitung waktu.

sementara Lintang memejamkan mata sembari menggigit bibir bawah berusaha keras agar tidak ketawa di saat sensasi geli melanda.

"udah, sana mandi."

"geli, Ra, tadi itu cium nya kayak orang lagi nyusu kek di sodot." kata Lintang cekikikan

"gak usah protes."

senyum lembut terulas, ia berlutut di hadapan perut Tiara. "mandi bareng yuk?" tanya Lintang setelah itu ia menempelkan telinga di perut Tiara sebentar.

"yaudah yuk," Lintang menggendong Tiara dengan lembut, lalu berlari ke kamar mandi.

"LEPAS! JANGAN ASAL MAIN GENDONG, GUE UDAH MANDI!!" Pekik Tiara.

--------

Tiara memakan apel dengan wajah cemberut lantaran sudah satu jam menunggu Aya. Minggu ini Mama-Papa akan pulang ke Jakarta tapi Tiara tunggu mereka tak sampai-sampai.

LINTANG | E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang