ENAM

14K 1.4K 20
                                    

"please. Jangan di terusin gue merinding." Lirih Tiara sembari memegang erat lengan baju milik Lintang.

Lintang terkekeh baru kali ini ia melihat  perempuan yang polos nan penakut berada di dekatnya, Biasanya ia selalu di mendapat perempuan yang agresif.

Matahari sudah turun hari mulai gelap. dalam ruangan yang masih sama Lintang berbalik badan berjalan keluar, ia menyudahi cerita nya karna target sudah ketakutan. Menghentikan langkahnya Lintang berbalik badan saat itu pula Tiara yang berada di belakang ikut berhenti.

"Ngapain ngikut? Sana masuk kamar. Tidur!" Sungut Lintang. Tiara hanya menunduk seraya memainkan jari jemari. Sejujurnya Tiara ingin keluar pergi ke apartemen miliknya.

"Gue mau ke apartemen."

Lintang mengusung smirk.  Lalu merogoh saku celana dan menampilkan dua kunci apartemen. "Gak boleh!"

"Please. Gue gak mau tidur di rumah angker ini. Boleh ya Lintang Kan ganteng, baik, cekatan, gagah, dan pemberani." Puji Tiara sembari memasang senyum semanis mungkin. Dari hati yang paling dalam Tiara sangat malas memuji mahluk seperti Lintang yang menyebalkan.

"Muji? Tapi sayang Gue gak mempan di puji bagaimana pun!"

"Ini fakta. Berarti Lo gak termasuk dalam kriteria itu semua?"

"Hehehe, ya masuk lah." Kekeh Lintang.

bibir Tiara berkedut. Ada juga Laki-laki seperti ini?

"Karna gue baik hati, Gue kasih dua pilihan. Tidur di kamar itu atau kita bercocok tanam malam ini."

di lubuk hati Tiara ia ingin sekali mencabik-cabik muka Lintang tapi sayang tak bisa ia harus bersikap tenang agar Lintang luluh. Dan bagaimana jika pria itu memperkosa nya tiba-tiba?

Tiara menggeleng cepat. "Gak."

"Lo tidur di sofa aja lagi kayak di hotel."

"Ogah!" Lintang melanjutkan langkahnya yang terhenti. Di belakang sana Tiara mengekori.

"Tang Jadi cowok jangan egois lah. Turunin dikit bisa?"

Lintang menggeleng pria itu emang keras. Lintang mengambil jaket yang tergantung di dinding lalu memakainya. "Karna gue baik hati gue izinin malam ini Lo tidur di kamar gue." Tiara mendengar perkataan Lintang barusan, senyum nya mengambang karna ia tak akan tidur di kamar angker. Tiara melihat Lintang mengambil kunci motor di nakas membuat ia harus bertanya. "Mau kemana?"

"Keluar."

"Ikut!"

"Ngapain?"

"Gue gak mau tidur kalo Lo gak di rumah. Takut."

"Cuma sebentar. Tunggu di rumah."

"Ikut pliisss, janji gak bakal ngerepotin."

Akhirnya Tiara ikut bersama Lintang tapi Tiara mengikuti nya dengan mobil sedangkan Lintang ia mengendarai motor ninja miliknya. Tiara menghentikan laju kendaraan karna di depan motor Lintang terhenti. Seperti perintah Lintang jika Tiara ngikut Tiara harus menggunakan mobil dan berada jauh di dekat Lintang dan apapun yang terjadi ia tak boleh ikut campur.

Dari dalam mobil Tiara melihat Lintang tengah berhadapan dengan seorang laki-laki dengan jaket senada Berwarna hitam.

Lintang menatap lawannya sengit kedua tangannya sudah terkepal hingga urat tangan nya menonjol. "Mau Lo apa?"

Ansel orang yang tengah berhadapan dengan Lintang tersenyum smirk. "Tujuan gue masih sama. Penghianat gak boleh hidup tenang!"

Lintang mencengkeram kuat kerah jaket milik Ansel. "Gue tegasin sekali lagi! Gue udah gak ada lagi urusan sama Lo dan Andra, sel."

LINTANG | E N DWhere stories live. Discover now