TUJUHBELAS

12.1K 1.2K 45
                                    

Ujian sekolah dan ujian praktek sudah selesai maka sekolah sudah mulai bebas. Pagi ini sepasang pasutri masih tertidur pulas, posisi tidurnya pun saling membelakangi.

Lintang terbangun mengucek mata menghilang rasa kantuk. Sembari mengumpulkan nyawa ia bersandar headboard kasur.

setelah nyawa nya terkumpul Lintang tak langsung beranjak ia justru memerhatikan sang istri yang masih tertidur sesekali Lintang mengusap lembut pipi Tiara.

"Cantik kalo lagi tidur, bikin damai." Lirih nya sembari mengusap pelan kepala sang istri agar tidak terbangun.

"Eungh..." Lenguh Tiara sembari menggeliat.

"Ini jam berapa?" Tanya Tiara dengan suara serak bangun tidur, mata masih terpejam.

"Jam tujuh,"

"Jangan sekolah ya, males." Tiara menarik kembali selimut menutupi semua tubuh nya.

Lintang menarik paksa selimut membuat Tiara menggeram. "Jangan tidur lagi! Bangun, kita olahraga." Lintang menarik lengan Tiara lalu membawa nya ke kamar mandi. Lintang cuma nganterin Tiara ke kamar mandi habis itu ia keluar lagi jadi tidak ada adegan adegan apapun.

Beberapa saat kemudian Tiara keluar dengan pakaian olahraga tapi ia malah mematung di ambang pintu saat melihat suami nya memakai sweater orange dipadu boxer selutut dengan rambut di kucir memperlihatkan beberapa anak rambut membuat suami nya seperti goodboy dan berlipat lipat tampan end cool.

"Kesetanan lo? Matung di sana." Suara serak menyadarkan Tiara.

Tiara mendekati Lintang. tangan nya bergerak mencubit telinga sang suami. "Aaa... Lucu," gemas Tiara menggoyang-goyang kan kepala Lintang.

Lintang menepisnya. Ia menggenggam tangan Tiara sembari melenggang pergi.

-------

Baru sekitar 15 menit lari pagi Tiara sudah kecapean, mereka memutuskan beristirahat sebentar di taman. Baru juga duduk Lintang kembali berdiri dan berlari kecil menghampiri tukang bubur yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Tiara menatap punggung Lintang saat lelaki itu sedang memesan bubur, entah kenapa semenjak bangun tidur suami nya itu bersikap baik dan perhatian bahkan sifat ngeselin dan menyebalkan itu belum di tunjukkan.

Biasanya masih subuh pun suami nya sudah mengajak perang tapi kali ini benar benar lain. Apa dia sedang merencanakan sesuatu yang tidak terduga? Tiara sangat keheranan.

Lintang datang membawa dua mangkuk bubur lalu menyerahkan satu mangkuk pada Tiara.

"Thanks." Tiara mengambil alih mangkuk.

Beberapa suapan mendarat di mulutnya, namun beberapa saat Tiara meletakkan mangkuk bubur di sebelah kursi dan berlari ke arah semak semak.

Melihat Tiara memuntahkan isi perut di semak, Lintang menghampiri.

"Lo ga papa? Jangan muntah di sini malu ntar kalo ada yang liat," Lintang gelisah. Malu kan kalo muntah di tempat umum.

"Perut gue enek, bubur nya pake telur ayam mentah-" Tiara berjongkok seraya membekap mulutnya sendiri.

"Iya, namanya juga bubur telur ayam kampung."

"Enek banget-"

Lintang panik saat Tiara hampir terjungkal ke belakang dengan sigap ia menahan. Pada akhirnya Lintang menggendong membawanya pulang. Dari pada muntah di sini kan bahaya.

LINTANG | E N DWhere stories live. Discover now