SEPULUH

13.8K 1.2K 20
                                    

"KU SANGAT MENYAYANGI NYAAA," Billy tengah menyanyikan sebait lagu di iringi petikan gitar yang sedang ia mainkan. 

"AKU DI SINI," Billy bernyanyi begitu fasih, meski suara nya fals.

"KAN SLALU MENUNGGU MU, SAMPAI KAPANPUN KU KAN MENUNGGU MU," Lagu itu sangat mewakili perasaan Billy nya saat ini.

"WALAU HATI INI SLALU KAU SAKITI,"

"KARNA YANG KU INGINKAN HANYA KAMUU," nyanyian Billy mulai fasih. Bahkan siswa yang berada di kantin tak segan melempar uang logam dan seribuan.

"Stop, Bil." Sahut Lintang. Billy menghentikan nyanyiannya. "Gendang telinga gue ke ganggu." Sahut Lintang lagi. Billy berdecak sebal. Ia memungut uang yang di lemparkan oleh siswa yang lewat.

Setelah menghitung uang, Billy terkekeh pelan. "Pas buat 2 batang."

"Di liat liat Denada oke juga." Ujar Axel.

"Jangan ikut ikutan lo, lo kan udah ada ismiyanti."

"Santai, orang cuma becanda."

Bungaok
Keparkiran sekarang!
Gpl gpl gpl....

Setelah membaca pesan dari Tiara, Lintang melempar ponselnya asal. Ia beranjak dari duduknya membuat sahabat nya menoleh.

"Mau kemana?"

"Nyari telur buaya!"

"Jangan di cari, orang udah netas." Axel menepuk pundak Aril yang sedang asik main game.

"Sekarang lo so sibuk!" Sahut Billy

Lintang yang hendak pergi menoleh pada Billy. "Gue punya beban!" Kata Lintang sebelum akhirnya pergi.

-------

Lintang menghampiri Tiara yang sedang duduk di atas motornya. Hah,Pasti anak itu minta pulang bareng.

"Panas tau nungguin nya."

"Siapa suruh?"

"Udah, ayok pulang."

"Lo punya kaki, sana pulang sendiri."

"Kan serumah." Tiara memperlihatkan deretan gigi nya yang tersusun rapi.

"Sebelum ke rumah mampir ke supermarket dulu beli makanan."

"Hm."

Setelah sampai di supermarket Tiara turun dari motor lalu menghadap Lintang. Memberi peringatan.

"Jangan ninggalin, yah."

Lintang hanya mendehem tak memberi jawaban pasti.

"Awas Lo kalo ninggalin!"

"Hm." Lintang malas meladeni Tiara jika gadis ini sudah bawel. Rasanya ingin tancap gas detik ini juga.

Tak juga bersuara, Tiara geram. Ia tak segan mencabut kunci motor dari stop kontak lalu berlari memasuki supermarket. Menghela nafas kasar, Lintang menatap punggung Tiara sampai menghilang di balik pintu.

10 menit sudah Tiara keluar membawa kantong belanjaannya. Lintang menatap Tiara dari pintu supermarket hingga gadis itu berjalan ke tempat ia sekarang dengan tatapan tajam.

LINTANG | E N DWhere stories live. Discover now