DELAPAN

13K 1.2K 56
                                    

"Awww..."

"Udahh sakiit.. cukup!"

"Aaaaaaaa,"

"Arggghh,"

"Aaaahhhh, Ahh,"

Cukup. Lintang tak sanggup lagi mendengar suara desahan Dari dalam sana. Tanpa permisi Dia masuk, melihat Tiara yang sedang di urut oleh istri Mbah Surip. Kacau, pikirannya sudah traveling.

"Kok ngedesah sih?" Tanya Lintang pada Tiara.

Tiara menggeleng "enggak, tadi itu gue kesakitan."

"Sampe ada 'Ah, ah, ah, nya?"

"Gak sengaja keluar, hehee." Tiara terkekeh.

"Mentang mentang pasutri baru, Mbah kayak pajangan di sini." Sahut Mbah Siti orang yang sedang mengurut Tiara.
"Selain ngurut Mbah juga jualan obat kuat." Sahut Mbah Siti lagi."

Lintang mendekat, duduk di sebelah Tiara. "Obat kuat? Kalo saya minum saya jadi kuat, gitu?" Mbah Siti meng'iya' kan pertanyaan Lintang. "Bararti nanti otot saya jadi otot tulang besi? Bisa matahin apa aja?"

Perkataan lintang barusan membuat Mbah Siti harus menahan tawa. Suami Tiara ini pura pura polos apa gimana?

"Kalo itu mah minta sama yang di atas. Mbah jualan obat kuat di ranjang."

Suami Tiara ini pura pura polos apa gimana?

Sekarang Lintang mengerti apa yang di maksud obat kuat. Dan kini ia kembali bertanya. "Kuat berapa jam Mbah?"

"24 jam." Ujar Mbah siti. Membuat Tiara membulatkan mata. " Itu dosis untuk pasutri lama. Kalo pasutri baru cukup seperempat dosis, Dari pada istrinya kewalahan cukup 6 jam."

Lintang melirik Tiara. "Mau? Kalo mau sekarang gue beli" Tiara menggidikan bahu.

"Gak dulu deh Mbah." Ucap Lintang pada Mbah Siti.

"Yakin?" Mbah Siti memastikan. "Untuk uji coba dulu gak mau?"

"Lain kali aja Mbah, dia nya belum bersedia." Mbah Siti mengangguk paham. "Udahkan? Yuk pulang."

--------

Lintang memarkiran mobilnya saat sudah sampai di rumah. Tiara langsung bergegas keluar, tak langsung masuk kerumah, karna ia melihat seekor anak kucing berbulu abu-abu tengah mengeong di depan gerbang milik sang tetangga.

Ternyata anak kucing itu di buang oleh sang empunya. Sebelum membawa nya pulang Tiara terlebih dulu menanyakan apa ada yang mau memeliharanya atau tidak. Sang tetangga menolak anak kucing itu. Ya sudahlah anak kucing itu milik Tiara sekarang. Ia meletakkan anak kucing tersebut di atas kepalanya, anak kucing itu menjadi sangat menggemaskan.

"Liat tang, gue punya peliharaan." Tanya Tiara pada Lintang yang sedang memainkan ponselnya. Lintang mendongakkan kepala Setelah nya ia berlari terbirit-birit menjauhi Tiara.

"Kenapa?" Tanya Tiara heren. Lalu ia menurunkan anak kucing ini dan menggendong nya. "Lo takut?"

"Gue gak mau ada anak kucing di rumah ini. Buang!" Ucap Lintang.

"Tapi gue mau melihara nya. Dia baik kok, gue janji dia gak akan ngedeketin Lo."

"Buang sekarang!" Perintah Lintang.

"Gak. Gak mau." Tiara mengecup anak kucing nya. Lintang semakin menggidik jijik.

Tiara mendekat ke Lintang seraya mengasong- Asong kan anak kucing ke arah Lintang. Lintang semakin takut tak ada pilihan lagi selain lari. Tapi ternyata di belakangnya Tiara mengejar tawa gadis itu tak mampu di tahan melihat sang suami ketakutan.

LINTANG | E N DWhere stories live. Discover now