DUAPULUHLIMA

11.5K 1K 23
                                    

Gimana kabar hari ini?
.
Ada yang udah bolong puasa nya? Atau masih full?
.
Tetap semangat sebentar lagi lebarang..

Happy Reading

"gue takut lo gak nyaman sama gue, Ra."

"emang enggak."

"serius?" nada bicara Lintang mulai serius.

"kalo mengikuti kata hati ada sih sedikit.  soalnya lo sering buat tensi gue naik turun."  ujar Tiara sambil terus mengayunkan ayunan yang tengah di naikinya.

Lintang terdiam tak ada lagi obrolan keluar dari mulutnya.

"gimana ya kalo seandainya kita gak di jodohin, kehidupan kita bakal gimana?" Tiara melirik Lintang.

"seandainya, ya? kalo gue sih just be happy, dan hidup gue bakal enteng aja karna gak ada tanggungan. jujur gue sendiri belum siap untuk jadi kepala keluarga dan menjadi seorang imam di keluarga kecil ini nanti jika anak itu keluar." ucap Lintang. kedua manik hitam itu menatap langit yang masih gelap.

"jadi lo tertekan ada gue?" Tiara menatap Lintang dari sisi samping.

"gak gitu, tertekan enggak tersiksa iya. ahahaa.." Lintang tertawa renyah di akhir kalimat. mengetahui gerak-gerik tangan Tiara ingin mencubitnya, Lintang segera menahan tangan itu.

"...kebalik, harus nya gue yang tersiksa."

"dengerin dulu, di balik perjodohan ini gue seneng kok, sangat bersyukur, dan bahagia, bahagia banget." Lintang menyugar rambut kebelakang. "karna aku sayang sama kamu." bisiknya pada Tiara.

Tiara terpaku mendengar nya. seketika pipinya pun merah merona.

"ngomong apa tadi?"

"Aaaww," Lintang memekik kesakitan akibat ulah Tiara mencubit pinggang nya

"bapernya kok nyubit sih. lagian gue tuh bilang sayang sama yang ada di rahim lo." balas Lintang.

sial, Tiara jadi malu sendiri. ia pikir ucapan Lintang barusan di tujukan padanya ternyata lain.

menghilangkan rasa malu, Tiara mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Lintang merangkul pundak Tiara, "maksud gue tuh, gue sayangnya sama yang di kandung dan yang ngandung." Tiara mulai menyandarkan kepala pada bahu sang suami.

"sehat-sehat kalian." Lintang mengecup puncak kepala istrinya.

Bibir Tiara melengkung sempurna namun ia sembunyikan di ceruk leher suaminya. Tiara sendiri merasakan kenyamanan jika bersama Lintang.

-------

"enak banget yah, abis sholat ke taman terusan sarapan bubur pulangnya minta di gendong lagi. kalikiben gue."

"jangan ngeluh dong. go Lintang go..." Tiara menggoyang-goyang kan kepala Lintang ke depan-belakang.

"CK! bisa diem gak?"

Tiara menghentikan aksinya.

"ada tukang parabot, Tang. kita kesana siapa tau ada swalow." tunjuk Tiara pada pedagang perabot yang jualan di mobil bak terbuka.

LINTANG | E N DWhere stories live. Discover now