Bab 2

8.5K 253 4
                                    

Andrea membuka pintu taxi yang membawanya ke gedung catatan sipil yang sudah di sepakati.

Begitu pintu terbuka, ia menoleh ke kanan dan ke kiri lalu ia tersenyum melihat Nenek Agatha yang berdiri di depan pintu catatan sipil.

"Andrea!"

Andrea buru buru turun dari taxi menghampiri wanita separuh baya tapi masih cantik dan sehat itu.

"Maaf nek.. Tadi agak macet"

"Tidak apa apa, ayo nenek kenalkan dengan calon suamimu" Ajak nenek sambil menggandeng tangan Andrea.

Selama beberapa hari ini Andrea berpikir pria yang akan menikahinya itu seorang pria yang agak tua dan jelek karena pria ini kata nenek usianya 29 tahun dan katanya belum memiliki teman perempuan satu pun.

Tapi begitu ia melihat pria itu, Andrea sempat sedikit shock. Pria yang akan ia jadikan suami itu sangat tampan dengan tinggi badan 185 cm, gagah dan sangat berkelas. Jika melihat penampilan pria yang memakai jas hitam dengan dasi warna senada itu Andrea menebak pria itu pastilah seorang pengusaha.

Pria itu berdehem cukup keras saat melihat Andrea bengong memandanginya.

Andrea mengerjapkan matanya sekali tanda ia sudah tersadar lalu ia buru buru mengulurkan tangan.

"Andrea"

Setelah melirik Andrea sekilas, pria dingin itu menyambut uluran tangan Andrea sebentar.

"Stefan"ucapnya sedikit angkuh lalu ia mengangkat tangan kanannya melihat arloji mahal yang melingkar di pergelangan tangannya lalu ia melihat Andrea sekilas.

" Ayo.. Aku sibuk sekali lebih baik segera kita selesaikan "ucapnya

" Ayo "sahut Andrea lalu ia beralih memandang nenek Agatha " Nenek, mau ikut kami ke dalam?"

"Ngga usah, nenek tunggu di mobil saja" Sahut Stefan sambil menggandeng neneknya ke mobilnya yang terparkir dekat pintu masuk.

Andrea melirik mobil hyundai berwarna grey mentereng yang akan di masuki oleh nenek Agatha.

Ia menilai bahwa Stefan bukan orang yang sangat kaya jadi mungkin setara dengan almarhum ayahnya. Ia menghela nafas lega karena ia tidak akan kesulitan menyesuaikan status sosial mereka.

Jaman sekarang jika pasangan menikah dan salah satu pasangannya kaya raya dan satunya lagi berasal dari ekonomi yang biasa saja maka si pasangan yang dari ekonomi biasa akan tertekan dan kesulitan menyesuaikan dengan pasangannya.

Andrea bekerja sebagai ahli gizi di sebuah perusahaan makanan yang cukup bonafide di kota Jakarta ini. Andrea bertugas menciptakan makanan makanan baru dan bergizi dan meneliti tingkat gizi nya sebelum di pasarkan.

Ia juga membuka sebuah kedai ayam goreng patungan dengan sahabatnya Luana.

Jadi pagi sampe sore ia bekerja di kantor dan sepulangnya kerja ia langsung membantu sahabatnya berjualan ayam goreng.

Kalo kantornya libur hari sabtu, maka hari sabtu dan minggu ia akan berada di kedai ayam gorengnya dan mencoba menu menu baru untuk kedainya.

Andrea menduduki posisi penting di perusahaan sebagai ahli gizi di divisi dua dan ia memiliki gaji 30 juta per bulan di tambah dengan kedai ayam gorengnya ia mendapat penghasilan bersih sekitar 50 juta jadi menurutnya ia lumayan sukses.

Stefan langsung mengajak Andrea masuk ke catatan sipil dan membuat surat pernikahan untuk mereka berdua. Ia menyodorkan kartu identitasnya dan kartu identitas Andrea ke petugas. Dan dalam waktu singkat surat pernikahan mereka selesai di cetak dan mereka segera menanda tanganinya.

Mendadak KawinWhere stories live. Discover now