Part 14

5.5K 139 0
                                    

"Kak, kakak di panggil bu Agnes di ruangannya" Ujar Ika pada Andrea siang itu.

Ucapan itu sontak membuat orang di divisi 2 langsung mendongak dan spontan menoleh ke Andrea yang duduk di samping kubikel Ika.

"Ngapain?" Tanya Andrea sambil mengernyitkan dahi memandang Ika yang baru saja masuk ke ruangan.

Bu Agnes adalah wakil manajer produksi yang menaungi divisi satu dan dua. Ia terkenal cukup keras dan disiplin kepada bawahannya.

"Entahlah aku tak tahu" Jawab Ika sambil mengangkat bahu lalu menoleh ke bu Anastasia, ia menyodorkan map ke kepala divisi dua.

"Apa ini?" Tanya Bu Anastasia dari balik kacamatanya ke Ika.

"Proposal untuk pembuatan tuna mayo yang ingin bos ekspor ke amerika, kata bu Agnes.. Ibu suruh mempelajarinya lalu melapor ke beliau".

" Wow.. Proyek baru untuk divisi kita"seru bu Anas dengan senang.

Ia senang divisinya memperoleh hak untuk proyek baru pimpinan mereka kali ini mengalahkan divisi satu.

Ika mengangkat bahunya dengan sedikit lesu "itu artinya kita harus lembur lagi minggu ini".

" Heii.. Semangat dong sayang, ini tanda kita akan dapat bonus lagi tahun ini"ujar bu Anas.

"Tapi kan aku ingin kencan, bu... " Sahut Ika lesu. Ia ingin melakukan pdkt dengan chef Ronald.

Bu Anas yang masih betah menjomblo di usia 35 th hanya bisa memandang anak buahnya dengan dahi berkerut.

"Emang kamu udah ada pacar?"

"Belum sih, bu, tapi saya udah ada gebetan.. " Sahut Ika sambil tersenyum malu malu membuat Ruben menjadi kesal melihat wajah gadis itu.

"Halah baru gebetan juga.. Paling juga ntar di tolak lagi, kerja aja dulu siapa tahu bonus bisa cair" Tukas Ruben sengit "masih kecil aja sok sok an kencan!"

"Ihh... Emang kenapa kok kak Ruben yang sewot?" tukas Ika nggak kalah sengit.

Ruben ingin membalas tapi langsung di hentikan oleh bu Anas.

"Udah.. Udah.. Ga usah ribut! Ayo mulai susun bahan bahannya nanti kita diskusikan sama Andrea kalo dia balik ke sini" Lerai bu Anas.

Ika mencibirkan bibir ke Ruben lalu ia segera duduk di kubikelnya.

Andrea mengetuk pintu bu Agnes lalu setelah terdengar suara bu Agnes mempersilahkan masuk baru Andrea berani membuka pintu ruangannya.

"Selamat siang, bu"

"Andrea. Masuk.. Silahkan duduk" Ujar bu Agnes sambil beranjak dari duduknya dan mempersilahkan gadis itu untuk duduk di kursi depan meja kerjanya.

"Terima kasih, bu"

Bu Agnes menunggu Andrea untuk duduk terlebih dahulu baru ia mengatakan maksud nya memanggil gadis itu ke ruangannya.

"Andrea, proposal untuk produksi tuna mayo sudah di acc oleh pimpinan kita."

Andrea memandang atasannya dengan mata berbinar.

"Saya udah mengirim proposal itu ke divisi dua, saya minta kamu sendiri yang merancang dan meracik semua bahan makanan tersebut dan menyerahkan sampel makanan kepada saya tiga hari lagi"

"Baik, bu"

"Berhubung yang menilai adalah CEO kita, saya minta kamu lebih serius lagi dalam membuat makanan itu. Jangan sampai ada cela sedikitpun yang akan membuat CEO kita kecewa".

Andrea mengangguk " Baik, bu, saya akan lakukan yang terbaik".

Bu Agnes mengangguk sambil tersenyum kepada gadis ini. Ia senang melihat semangat bekerja Andrea yang selalu optimis.

Mendadak KawinWhere stories live. Discover now