Bab 9

5.5K 224 1
                                    

Satu hal yang Stefan pelajari dari Andrea.

Perempuan itu suka sekali menyanyi!

Seharian dari pagi sampe siang entah sudah berapa lagu yang ia nyanyikan.
Stefan sampe tidak bisa menghitungnya.

Dari ia menyapu lantai, mengepel, memasak, menjemur pakaian ia selalu menyanyikan lagu yang Stefan tidak ketahui judulnya.

Stefan jarang sekali menonton televisi jadi ia tidak tahu lagu apa yang sedang trend atau viral akhir akhir ini. Tapi ia suka mendengar suara Andrea yang sedang menyanyi itu.

Suaranya empuk sih menurut Stefan!
Tiba tiba Stefan tersadar dari pemikirannya itu, ia yang sedang minum langsung tersedak sampe terbatuk batuk.

Andrea yang sedang memotong sayuran menghampirinya sambil menepuk nepuk punggungnya. Tapi karena Andrea menepuknya terlalu keras alhasil Stefan tambah terbatuk batuk sampe wajahnya memerah.

"Stop.. Stop!" Stefan mengangkat tangannya menyuruh Andrea berhenti.

Bisa mati tersedak kalo begini caranya!

Stefan segera bangkit dari duduknya dan menjauhi Andrea. Ia menghela nafas sebentar untuk mengisi rongga dadanya dengan oksigen yang cukup lalu ia melotot di depan istrinya.

"Kamu mau membuatku mati?" tanyanya sedikit kesal sambil memandangi Andrea.

"Loh kamu ini gimana sih?? Kamu tersedak aku bantu tepuk biar tersedakmu berhenti tapi kamu malah menuduh aku begitu? Seharusnya kamu berterima kasih padaku!" Andrea malah gantian mengomeli Stefan sambil bangkit dari duduknya dan berjalan ke dapur.

"Aku baik salah.. Aku jahat tambah salah!! Gimana sih?"

Stefan melongo. Tidak bisa menjawab!

Andrea langsung kembali melanjutkan memasaknya. Ia memasak sop ayam dan tempe goreng lalu membuat sambal terasi.

Stefan mendekati wanita itu lalu menjulurkan lehernya ingin tahu sebenarnya wanita itu sedang apa.

"Apa yang kau lihat?" tanya Andrea sambil melirik suaminya yang mendekat kepadanya.

"Anu.. Apa yang bisa aku bantu?" tanya Stefan sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"O.. Kamu mau bantu.." Gumam Andrea lalu ia melihat ke arah rice cookernya yang sudah mengeluarkan asap "tuh.. Kamu siapin nasi aja, bentar lagi masakanku matang".

Stefan menoleh kearah rice cooker lalu ia berjalan ke rak piring, mengambil dua piring, sendok dan gelas lalu meletakkannya di meja makan mereka.

Ia menuang air putih ke gelas dan menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

Andrea meletakkan satu mangkuk besar isi sop ayam ke tengah meja.

"Ayo makan" Ajaknya pada suaminya

Stefan duduk dan Andrea melayaninya selayaknya istri melayani suaminya.

Andrea menyodorkan piring isi tempe goreng yang baru matang ke hadapan Stefan.

"Di coba dulu, kamu pernah makan tempe goreng kan?"

"Tentu saja pernah" Jawab Stefan sambil mencomot satu buah tempe goreng dan langsung menggigitnya.

Sebenarnya ia jarang makan makanan sederhana seperti ini tapi kenapa ya masakan istrinya ini sangat enak di lidahnya. Mungkin selama ini ia slalu makan makanan mewah dan jarang menemui makanan sederhana seperti ini jadi rasanya enak.

"Kapan kita ke rumah kakakku, pak?" Tanya Andrea sambil memandangi pria yang ada di sampingnya ini.

"Kamu maunya kapan?" Stefan balik bertanya kepada Andrea membuat Andrea mengerutkan keningnya.

Mendadak KawinWhere stories live. Discover now