Part 19

5K 191 0
                                    

"Aku mau belanja ke pasar,mau ikut nggak?"tanya Andrea sambil membawa tas ke pasar dan dompet.
Setelah sembuh dari bengkaknya,Andrea beraktivitas seperti biasanya.

Stefan yang sedang siap siap memakai sepatu olahraga jadi menoleh ke istrinya.

"Mendung,ngga usah ke pasar beli aja di supermarket toh harganya juga selisih dikit doang".

"Selisih harganya banyak tau!"

"Uang belanja yang kemarin masih banyak kan?jangan terlalu perhitungan lah! Ini mendung nanti kalo kamu ke pasar keujanan gimana?"

"Ya pake jas ujan"sahut Andrea spontan "aku bukan terlalu perhitungan tapi kan sayang selisih harganya bisa di tabung untuk keperluan yang lain".

Andrea memakai sandalnya dan mengambil dompetnya "kalo ngga mau ikut ya udah,ga usah bawel"

Stefan jadi melotot mendengar omelan balik istrinya.

"Kamu tuh yaa jadi orang..."

Blam!!!pintu tertutup.

Stefan dongkol,ucapannya belum selesai tapi orangnya udah ngeloyor pergi.

Seumur umur Stefan baru bertemu orang tidak tahu sopan santun ya cuma Andrea.Di kantor mana ada yang berani meninggalkan dia pergi saat Stefan masih bicara.

Stefan menyambar kunci dan handphonenya lalu segera keluar dari apartemen.Ia berniat jogging di taman depan mumpung hari sabtu ini.

Stefan tentu saja menjadi bahan pembicaraan gadis gadis yang mulanya ikut jogging pagi.

Wajahnya yang tampan dan body yang atletis siapa yang tidak mengagumi ketampanannya tapi Stefan tidak peduli ,ia fokus untuk jogging.

Sampai matanya menemukan motor istrinya memasuki halaman apartemen.Stefan berlari menghampiri Andrea yang memarkirkan motornya.

"Udah pulang?"tanya Stefan sambil mendekati istrinya.

Andrea menoleh dan melepas helmnya "iya nih baru sampai,tadi pasar penuh banget fiuhhh..."

"Nah kan coba tadi kamu nurut aku"

Andrea langsung melirik suaminya.

Kemudian dari belakang,ada dua orang gadis menghampiri Stefan.

"Mas,."panggil gadis yang rambutnya semiran kuning seperti jagung sambil menyentuh punggung Stefan.

Stefan dan Andrea langsung menoleh ke arah dua orang gadis itu.

"Maaf mas...boleh kenalan ngga?kami tinggal di apartemen ini juga siapa tahu kita bisa bertetangga"ucap gadis yang berambut merah.

"Oh..Stefan"ujar Stefan langsung mengulurkan tangan tapi wajahnya langsung balik ke setelan pabrik.

"Saya Anne dan ini teman saya Gaby,mas,kami tinggal..."

"Saya istrinya"sahut Andrea langsung memeluk tangan Stefan dengan mesra "Andrea"

"Oh sudah punya istri toh rupanya..salam kenal kak..maaf mengganggu"ujar gadis berambut merah yang bernama Gaby tadi cepat sambil menarik temannya pergi.

"Dasar genit!"gumam Andrea kesal sambil melirik suaminya.

"Siapa yang genit?"tanya Stefan belum paham.

"Kamu!!nih bawain belanjaanku!"sahut Andrea sambil melimpahkan kantong belanjaan yang cukup berat ke tangan Stefan lalu ia membawa yang ringan dan ngeloyor pergi.

Stefan mengekori istrinya naik ke atas.Ia melirik wajah Andrea yang cemberut.

"Muka kamu kenapa sih?"tanya Stefan sambil melihat wajah Andrea yang cemberut.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang