Part 33

5K 107 3
                                    

Hubungan Ardi dan Arum makin erat.Beberapa kali Ardi yang memang sedang mengincar Arum sering kali merayu Arum untuk kembali mengulang pergulatan panas mereka dan Arum yang sudah menyerahkan diri kepada Ardi tentu saja mengiyakan keinginan Ardi apalagi tanggal pernikahan sudah di tetapkan.

Bukan main senangnya hati ibunya Ardi karena telah berhasil menjadikan Arum menantunya.

"Bagus,nak,sebentar lagi kita akan berbesanan dengan keluarga Arum yang kaya raya itu"ujar ibunya senang

"Iya,bu"sahut Ardi sambil tersenyum.Ia pun sudah tidak sabar menjadi suami dari Arum yang kaya raya itu.Dengan sedikit usaha ia akan mampu memiliki semua kekayaan gadis itu dan membuat gadis itu bertekuk lutut padanya.

"Tapi mas gimana dengan istri dan simpanan kamu?"tanya adiknya yang saat itu tiba tiba ingat dengan status kakaknya.

Ardi menepuk dahinya pelan.Astaga ia melupakan Briana,ia harus segera menceraikan wanita kumal itu.

Ardi langsung menyambar kunci mobilnya dan beranjak pergi.

"Eh mau kemana kamu,mas?"tanya adiknya heran

"Ke rumah..menceraikan Briana"jawab Ardi sambil masuk ke dalam mobil berpapasan dengan ayahnya yang baru pulang kerja.

Ayahnya berdiri dan mengawasi mobil Ardi keluar dari halaman rumah mereka sambil geleng geleng kepala.Kemudian ayahnya masuk dan melihat anak dan istrinya sedang memilih dekor pengantin untuk Ardi.

Ayahnya cuma geleng geleng kepala tapi tidak mengatakan apapun kepada keluarganya,ia berjalan masuk ke kamar mandi.

"Bu,ayah ngeliat kita milih dekor pengantin untuk mas Ardi"bisik putrinya pelan takut kedengaran oleh ayahnya yang ada di kamar mandi.

"Biarin aja toh kita sebentar lagi akan mengadakan pesta pernikahan kakakmu besar besaran,jangan sampai kita malu sama keluarga si Arum".

Ardi memasuki rumahnya dan melihat Briana sedang duduk menyuapi anaknya.Ardi berdecak malas melihat Briana yang sedang memakai daster dan hanya mengikat rambutnya ke belakang.

"Mau ngapain kamu pulang?"tanya Ardi dingin sambil melemparkan tubuhnya ke sofa.

"Seingatku ini masih jadi rumahku"sahut Briana tanpa memandang Ardi sedikit pun.

Ardi cuma mendengus dan ia menatap istrinya dengan tatapan menghina.Ia tidak tahu kenapa dulu ia bisa mencintai wanita gembrot ini.

"Kau jangan lupa apartemen ini aku beli dari uangku dan bukan uangmu!"

Briana menoleh mendengar ucapan suaminya lalu ia menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam kamar.

"Alvin masuk kamar dulu ya,mama mau ngomong sebentar sama papa"

Alvin mengangguk dan berlari kecil masuk ke dalam kamar.

Briana berdiri memandang wajah suaminya dengan tatapan berani,ia mengangkat dagunya tinggi tinggi,ia tidak takut lagi dengan pria kejam yang ada di hadapannya ini.

"Kau lupa biaya memperbaiki apartemen ini adalah uang tabunganku kalau kamu ingin aku keluar dari apartemen ini kamu harus mengembalikan uangku terlebih dahulu 200 juta"ucap Briana

Ardi tertawa "mana buktinya?"

Briana melotot mendengar ucapan suaminya "kau laki laki brengsek yang pernah aku kenal,mas!"

"Dan pria brengsek ini akan menceraikanmu,aku tidak sudi memiliki istri pengangguran dan kerjanya hanya jadi beban untukku!"

Mata Briana terbelalak lebar dan hatinya tiba tiba nyeri mendengar ucapan suaminya.Namun ia tidak mengijinkan dirinya mengeluarkan air mata walau setetespun untuk pria ini.

Mendadak KawinWhere stories live. Discover now