Part 23

5.1K 168 1
                                    

Stefan memenuhi janjinya,ia mengantar istrinya ke kantor dan menurunkannya di depan gerbang perusahaan F&S.

"Nanti sore saya jemput kemudian kita ke rumah sakit"ujar Stefan sebelum Andrea keluar dari mobil

Andrea mengangguk "terima kasih"

Lalu setelah Andrea keluar dari mobil,ia langsung mengemudikan mobilnya ke kantornya.

"Tumben,bro,telat sedikit"ujar Fadly sambil menghampiri Stefan yang baru keluar dari lift.

"Gue anterin Andrea dulu ke kantor"jawab Stefan sambil masuk ke ruangannya.

"What???elo anterin istri elu ke kantor?"Fadly menegaskan ulang lagi seolah takut telinganya salah menangkap maksud ucapan Stefan

"Kuping elu masih sehat kan?"

"Hmm...jangan ngomong elu mulai jatuh cinta ama tu cewek,bro"

Stefan diam saja,ia mulai membuka laptopnya.

"Tapi emang cewek elu cakep sih,nenek ngga salah pilih tu cewek jadi istri cucu pertama nya yang bujang lapuk".Fadly tertawa.

Stefan melirik Fadly dengan tatapan tajam "gak punya kaca?elo juga bujang lapuk dodol".

"Eh..eh..jangan salah gue ini bukan bujang lapuk tapi gue masih menyeleksi cewe yang dekat ama gue yang jumlahnya bejibun"jawab Fadly berkilah sambil duduk di depan Stefan.

"Halahhh...cewek elo aja cuman si Intan doang,itu juga karena bantuan tante Irma"tukas Stefan sinis

"Ahhh..elu mana tau"sahut Fadly sambil menyodorkan map ke meja Stefan "udah elu tanda tangan di sini aja,berkas laporan yang kemarin di Kalimantan".

Stefan tersenyum tipis sambil menerima map itu dari Fadly lalu saat Fadly berbalik mau keluar tiba tiba ia teringat sesuatu.

"Fad,tolong pesenin gue dong makanan kayak biasa satu sama bubur ayam kirim ke Rs permata Medika ruang vvip atas nama Briana"

Fadly mengerutkan dahinya "siapa yang sakit?"

"Briana kakak Andrea dan anaknya"jawab Stefan singkat "kirim utk pagi dan siang ya menu menyesuaikan aja gak masalah lalu pesen satu lagi makan siang kirim ke F&S atas nama Andrea".

"Ciyeeee..."

"Buruannn.."

"F&S itu bukannya anak cabang perusahaan elu?yang di pegang ama sepupu elu itu kan?"

"Hmm"jawab Stefan malas.

"Udah buruan sono pergi!"usirnya

"Ciyeee...ya udah deh gue pergi deh mesenin makanan buat istri CEO gila kerja gue"goda Fadly sambil keluar dari ruangan Stefan.

Fadly biarpun slengean dan suka menggoda Stefan tapi dia adalah sahabat dan rekan kerja yang sangat profesional.Tidak pernah ada satupun pekerjaannya yang gagal di mata Stefan bahkan apa yang di inginkan oleh Stefan pun Fadly sudah mampu menebaknya.

Fadly,Dion dan Stefan sejak kecil sudah bersama sama karena mereka berasal dari keluarga kaya yang orang tua mereka tidak memiliki waktu untuk sekedar bercanda dengan anak anaknya.

Masih beruntung Stefan,ia memiliki seorang nenek yang mampu memberikan perhatian dan kasih sayang layaknya orang tua mereka.Sehingga karena mereka bersahabat,mereka pun menganggap nenek Agatha sebagai nenek mereka juga .

"An,ada titipan tuh buat kamu di resepsionis"ujar Ruben saat baru masuk ke ruangan mereka.

Andrea yang sedang membuat laporan menoleh ke temannya itu sambil mengerutkan dahinya.Bingung!!
Rasa rasanya ia tidak memesan apapun.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang