Part 39

6.4K 118 6
                                    

"halo"ucap Andrea dengan suara serak ,ia menempelkan ponselnya di telinga sambil kepalanya masih bersandar di dada suaminya yang terbuka "Apaa??"

Mata Andrea seketika terbuka lebar dan ia segera bangun dari ranjang membuat Stefan yang sedang terlelap pun membuka matanya merasakan istrinya beranjak dari pelukannya.

"Kenapa,sayang?"tanya pria itu sambil memandang istrinya yang buru buru mengambil pakaian mereka yang berserakan di lantai dan memakainya lalu ia berputar putar mencari piyama tidurnya.

"Kamu buang kemana,mas,baju tidurku?"ucap Andrea sambil menyingkirkan selimut dan menemukan baju tidurnya terselip di bawahnya dan memakainya dengan tergesa gesa.

"Kenapa sih,An?"tanya Stefan bingung.Ini masih jam 4 subuh padahal percintaan panas mereka baru saja selesai jam 1 dini hari dan matanya masih sangat mengantuk dan capek.

"Kakak mau datang,kamu buruan pakai baju"ucap Andrea sambil melemparkan pakaian Stefan yang sudah ia kumpulkan.

"Hah??kakak?datang subuh subuh begini?"tanya Stefan kaget

"Iyaa buruan ia sudah perjalanan ke sini"jawab Andrea sambil membantu suaminya memakai baju dan tak sengaja ia melihat di bawah pusar suaminya.Kegagahan pria itu yang sudah tidur dengan tenang setelah mengamuk beberapa jam tadi membuatnya meneguk ludah tapi ia buru buru memindahkan tatapannya ke dada Stefan yang bidang.

Ting tong..

Andrea menoleh "kakak sudah datang"bisiknya sambil buru buru berlari keluar kamar dan membuka pintu.

Briana ambruk memeluk adiknya sambil menangis.

Andrea yang kaget langsung memeluk kakaknya,Stefan yang berdiri di belakangnya pun tak kalah kaget melihat keadaan kakak iparnya yang berantakan dengan muka penuh lebam.

Alvin yang tertidur di gendongan buru buru di ambil alih oleh Andrea dan di terima oleh Stefan.

Pria itu menidurkan anak laki laki kecil itu di kamar yang dulu pernah kakak iparnya pakai.Lalu pergi ke dapur membuat teh manis hangat dan menyodorkannya ke Andrea.

"Ada apa ini,kak?kenapa kakak seperti ini?"tanya Andrea sambil mengamati tubuh kakaknya yang lebam di beberapa tempat bahkan di sudut bibir kakaknya ada darah

"Mas Ardi,An,memukuliku dan memperkosaku sebelum memaksaku tanda tangan di surat perceraian"

"Hah??"Andrea sangat kaget mendengar ucapan kakaknya "bajingan sekali laki laki itu!"makinya

Stefan yang berdiri di dekat Andrea pun mengetatkan rahangnya mendengar ucapan kakak iparnya.

Bagaimana mungkin seorang pria menggagahi istrinya dan memukulinya sebelum menceraikannya.

"Aku akan menghajarnya"ucap Andrea menahan marah "kakak di sini dulu..."

Stefan menahan tubuh istrinya yang akan beranjak berdiri "urus kakak lebih dulu,An,biar masalah Mas Ardi aku yang akan mengurusnya".

"Tapi,mas..."Andrea memandang suaminya dengan mata penuh amarah tapi Stefan menggelengkan kepalanya dengan lembut dan membuat Andrea terpaksa menurut.

"Obati kakak dulu dan bawa kakak beristirahat sebentar,kakak pasti capek"ucap Stefan "aku buatkan bubur ya,kamu urus kakak dulu"

Andrea menghela nafas dan menurut,ia berjalan ke kotak p3k dan mengobati luka kakaknya.

Briana menghapus air mata adeknya dan memeluknya "maafkan kakak,dek,kakak selalu menyusahkanmu!"

Andrea terisak isak di pelukan kakaknya "kakak tinggal di sini saja dengan aku dan Stefan,aku akan menjaga kakak dan Alvin".

Briana mengangguk dan menangis di pelukan adiknya.Ia tidak pernah membayangkan kehidupan pernikahannya akan hancur seperti ini di tangan pria brengsek macam Ardi.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang