Part 26

5.2K 185 2
                                    

Stefan mengendurkan dasinya saat ia sudah mendaratkan pantatnya di kursi.Ia memejamkan mata sejenak.

Meeting tadi dengan salah satu klien dari Singapura benar benar menguras tenaganya.Maklum perjanjian bisnis ini harganya bukan cuma milyaran tapi triliunan jadi ia harus benar benar jeli dan mantap.

"Bro,mau makan siang sekalian gak?aku mau pesan nih..gila Mr Chu benar benar alot sekali"ujar Fadly

"Hmm boleh"sahut Stefan sambil memejamkan matanya.

"Menu biasa ya"sahut Fadly lalu ia menutup pintu ruangan Stefan.

Stefan meraba handphone yang ada di sakunya dan membukanya.Ia sedikit kecewa saat melihat notif pesan atau panggilan yang masuk ke handphonenya tidak ada yang berasal dari Andrea.

Sejak insiden ciuman mereka yang panas semalam,Andrea menghindarinya.Bahkan sarapan tadi pagi saja Andrea hanya membeli makan di luar dan menaruhnya di meja sedangkan gadis itu memilih pergi sebelum Stefan keluar kamar.

Stefan membuang nafasnya kasar sambil meletakkan handphone mahal yang ada logonya apel itu ke atas meja dan kembali memejamkan mata.

Ia teringat ciuman semalam dan tanpa sadar ia membelai bibirnya.Ia sungguh heran dengan dirinya sendiri sampai sampai ia lepas kontrol dan menciumi Andrea sampai seperti itu.

Stefan tersenyum simpul lalu ia meraih handphonenya dan menelepon Andrea.

Tak lama terdengar suara cempreng gadis itu.Suara cempreng yang kini terdengar sangat merdu di telinganya.

"Halo yaa"

"Halo,Andrea"

"Ya,mas"sahut gadis itu "kenapa,mas?"

"Aku lapar"jawab Stefan bingung.Alasan apa yang harus ia ucapkan karena ia juga bingung kenapa ia menelepon gadis itu.Kayak orang kurang kerjaan aja!

Andrea diam saja,ia mengerutkan kening.Pria itu lapar terus kenapa ia telepon dia?Aneh!!

"Terus?mau aku pesankan makanan?"tanya Andrea

"Kamu sibuk?"

"Eng...engga sih"

Stefan melihat arloji mahal yang melingkar di pergelangan tangannya.Jam makan siang kurang setengah jam lagi.

"Aku jemput ya kita makan siang bareng"ujarnya

"Eh..itu...okey aku tunggu"sahut Andrea.Sebenarnya ia malu bertemu pria itu apalagi kalo ingat ciuman semalam yang tiba tiba pria itu menghentikannya dan meminta maaf.

Andrea malu seharusnya ialah yang harusnya menghentikan tapi ini?Stefan lah yang lebih dulu sadar dan menghentikan perbuatan terlarang mereka.

Stefan langsung meraih jasnya dan menyambar kunci mobil nya lalu bergegas keluar.

Di depan pintu ia hampir bertabrakan dengan Fadly yang akan masuk membawakan makan siang untuknya.

"Bro,eh,bro.."

"Aku pergi ada urusan,makan siangku buat kamu sajalah"sahut Stefan cepat cepat sambil berjalan menuju lift.

Fadly menghela nafas kasar dan memandang dua kotak makan siang di tangannya.

"Gila gue gak bisa seksi lagi kalo makan segini banyaknya"gumamnya sambil mengedarkan pandangan ke lainnya dan ia kemudian berjalan ke meja sekretarisnya.

"Din,elu belum beli makan siang kan?"tanya Fadly pada sekretaris itu

"Belum,pak"

"Bagus,,ini buat elu"ujar Fadly menyodorkan kotak makan siang Stefan ke meja wanita itu lalu ia segera pergi kembali ke ruangannya.

Mendadak KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang