ch. 3: Chance

1.4K 191 40
                                    

Pagi hari saat waktunya bekerja Kyuhyun berjalan mondar-mandir di depan pintu yang tertutup. Dia bingung untuk keluar rumah, jika dia keluar sekarang apa Sungmin sudah keluar untuk berangkat juga? Jika dia keluar nanti apa Sungmin sudah pergi?

Kyuhyun jadi merasa seperti remaja yang baru jatuh cinta yang ingin bisa bertemu pujaan hati saat berangkat dan pulang sekolah.

Kyuhyun mengingat lagi jam kedatangan Sungmin yang biasa datang 10 menit kurang dari jam masuk kerja jadi dengan estimasi waktu itu Kyuhyun menyesuaikan jam berangkatnya. Dia melihat jam tangan diamond rolex miliknya, masih ada 20 menit, dengan perhitungan perjalanan ke kantor menggunakan bus Sungmin akan keluar tak kurang dari 5 menit lagi mengingat komplek apartmen yang sekarang dia tinggali lebih dekat dibanding sebelumnya.

Menghitung waktu menit demi menit akhirnya Kyuhyun keluar saat menit ke tiga, dia berjalan dengan langkah tegap berbanding terbalik dengan saat dia berada di balik pintu.

Menunggu lift bisa memakan waktu hampir 1 menit, jika tidak bertemu di lift Kyuhyun bisa memperkirakan sampai di lantai dasar 1 menit kemudian dan disana dia bisa bertemu Sungmin.

Kyuhyun sangat detail, pekerjaannya sebagai arsitek membuatnya mampu memperhitungkan segala hal hingga seakurat mungkin.

Saat menaiki lift dia melihat angka yang bergerak turun satu persatu, sampai di lantai dimana Sungmin tinggal lift kemudian terhenti tandanya ada orang yang sedang menunggu lift. Begitu pintu lift terbuka Kyuhyun merasa keberuntungan berpihak padanya.

"Sajangnim.. Selamat pagi" Sungmin menundukkan kepala menyapa dengan sopan tapi tidak sampai membungkukkan badan, karena sang direktur sudah sering memintanya untuk bersikap santai.
"Selamat pagi" Kyuhyun menahan tombol pembuka untuk menunggu Sungmin masuk.
"Sudah kuduga saya pasti bisa bertemu Sajangnim saat berangkat bekerja"
Meski dalam hati sangat senang tapi ekspresi wajah Kyuhyun tidak banyak berubah, dia bahkan tidak tersenyum.
"Saya juga berpikir apa nanti bisa bertemu pegawai GDS lain disini karena mereka juga tinggal disini"
Mendengar itu Kyuhyun langsung melirik Sungmin dari dinding lift di depannya, "ya.. mungkin saja kau bisa berpapasan" Kyuhyun memasukkan salah satu tangannya ke dalam kantong celananya, secara psikologis gestur tersebut berarti 'menyembunyikan sebuah fakta atau informasi yang tidak ingin dikatakan'. "Apa kau nyaman pindah ke apartmen yang baru?" Kyuhyun bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya Sajangnim.. tentu saja.. Apartment ini jauh lebih baik dibanding tempat tinggal saya sebelumnya"
"Apa kau sudah makan pagi?"
"Hm.. Saya biasanya makan pagi di dekat kantor agar tidak terburu-buru"
"Dimana kau biasanya makan?" Kyuhyun bicara seolah sangat natural, seperti mereka dua teman kerja dan bukannya atasan dan bawahan, bahasanya tidak formal dan cenderung banmal.
"Restoran makan pagi yang berada di perempatan jalan menuju kedutaan Amerika, restoran itu hanya buka dari jam 7 sampai jam 9 pagi".
"Hm.. Aku tahu tempat itu.. Mereka buka juga untuk makan malam"
"Benarkah? Saya tidak pernah pulang terlambat jadi tidak tahu restoran itu juga buka malam hari, itu pasti untuk mereka yang bekerja lembur" Sungmin yang pada dasarnya ramah dan banyak bicara jadi langsung ikut terpancing mengobrol.

Keluar dari lift mereka berjalan melewati lobby, sebuah mobil sudah menunggu di depan pintu otomatis, sekretaris Kim duduk dibalik kursi kemudi.

"Kalau begitu sampai disini, saya permisi" Sungmin menundukkan kepala lagi.
"Kau ikut saja.." Kyuhyun berucap tiba-tiba membuat Sungmin menoleh, sekretaris Kim yang sedang membukakan pintu mobil bagian belakang pun sejenak terhenti, dia merasakan kecurigaannya memang terbukti, tadinya dia pikir Sungmin hanya seseorang yang memiliki koneksi dengan sang direktur makanya diundang masuk GDS tanpa tes, tapi setelah sekretaris diminta mencarikan apartment di gedung yang sama dengan sang direktur tinggal dia tidak bisa lagi berpikir Sungmin hanya sekedar 'seseorang'.

AbidingWhere stories live. Discover now