ch. 6: Rear

1K 183 40
                                    

Sungmin jalan di lobby apartment, menoleh kanan kiri saat ada orang yang lewat, karena setiap hari dia berpapasan dengan direktur jadi dia pikir orang yang lewat itu sang direktur, semakin dia mengamati orang-orang yang lalu lalang semakin dia tersadar akan sesuatu... dia tidak pernah sekalipun berpapasan dengan pegawai GDS lain di area apartment ini.

Begitu sampai di luar gedung apartment Sungmin masih tidak juga melihat mobil sang direktur, dia tidak menunggu tapi dia berjalan sambil terus menoleh ke belakang jika mungkin direktur terlambat turun dan mobil mungkin akan melaju di belakangnya. Tapi hingga halte bus di depan jalan Sungmin tetap tidak melihat mobil bossnya jadi dia naik bus saja ketika bus sudah datang.

Mungkin direktur akan datang lambat atau sedang ada keperluan lain.

Hari ini akan ada rapat, mega proyek Busan akan mulai dikerjakan, jadi semua arsitek yang terlibat harus pergi ke Busan untuk observasi lapangan, mereka harus menyusun jadwal. Seperti biasanya Direktur Cho menjadi penanggung jawab langsung jadi segala sesuatunya dia yang atur, tapi pada rapat pertama di awal minggu ini direktur Cho tidak hadir, yang ada hanya sekretaris Kim menggantikan posisinya.

"Untuk rapat pengaturan jadwal hari ini aku yang akan memimpinnya, saat ini direktur Cho sedang berada di Amerika untuk rapat dengan pimpinan GDS".

Sekarang Sungmin tahu kenapa sejak pagi dia tidak melihat bossnya, padahal kemarin mereka sarapan burger bersama dan Kyuhyun juga sempat membantu Sungmin beres-beres ruang kerja, tapi boss itu tidak berkata apapun soal pergi ke Amerika.

Disini Sungmin berpikir dia sudah berteman dengan sang direktur, tapi kabar sekecil itupun dia tidak tahu.

Sungmin sempat meragukan hubungan pertemannya, mungkin direktur tidak benar-benar menganggapnya teman yang dekat, Sungmin berpikir jika mungkin urusan top secret perusahaan tidak bisa sembarangan dibicarakan dengan teman biasa seperti dia, hanya teman dengan jabatan tinggi seperti sekretaris Kim yang bisa diajak bicara mengenai urusan perusahaan.

Sebagai laki-laki Sungmin tidak akan merajuk mengetahui fakta dia tidak lebih dekat dibanding sekretaris Kim, dia menyadari posisinya sebagai bawahan. Bagaimanapun juga hubungan pertemanan mereka masih premature, hanya baru beberapa minggu.

Besok Sungmin akan nerangkat ke Busan dengan 5 aristek lainnya dan 2 orang designer interior, mereka akan bekerja di lapangan selama 3 hari mengobservasi lokasi aktual lahan yang akan dibangun.

Arsitek Yoon yang sebelumnya berselisih dengan Sungmin sekarang mengajak Sungmin berdiskusi tentang design yang sudah disetujui direktur Cho, Sungmin senang karena pegawai lain tidak mengacuhkannya dan hanya mendekatinya karena memanfaatkan kesempatan seperti sebelumnya, tapi dia juga khawatir jika pegawai lain berekspetasi lebih karena mengira dia direkrut direktur secara khusus karena kelebihannya.

Baru saja Sungmin berpikir, ternyata arsitek Yoon benar-benar menanyakan tentang kedekatannya dengan bossnya.

"Boleh kutahu apa saja hasil karyamu selama ini? Kami sangat penasaran karena direktur sendiri yang mengundangmu bergabung"
"A..ah...bukankah hal yang wajar jika suatu perusahaan mencari pegawai?"
"Tapi GDS tidak pernah mencari pegawai seperti perusahaan lainnya, mereka tidak membuka lowongan pekerjaan seperti halnya perusahaan lain, mereka langsung mengundang seseorang jika orang itu berkompeten"
"Jadi anda juga diundang?"
"Cukup sebut dengan kau saja, tidak usah terlalu formal"
"Hmm..jadi kau juga diundang?"
"Tentu saja.."
Kalau tahu begitu aku tidak perlu takut dianggap memiliki koneksi dengan boss kan?
"Kalau begitu bukannya sama saja sepertimu? Kau juga diundang kan?"
"Tapi kami tidak pernah berurusan dengan direktur Cho, interview dan tanda tangan kontrak dilakukan oleh manager, sementara itu kau diantar langsung oleh sekretaris Kim jadi kau pasti menemui direktur Cho waktu itu kan".
"Hmm... itu tidak menjelaskan apapun, hanya kebetulan saja aku mengenal... direktur..."
"Jadi kau memang memiliki koneksi hm? Saudara?"
"Bukan..hanya..mengenal saja".

AbidingWhere stories live. Discover now