ch.17: Unexpected Birthday

1.4K 198 99
                                    

Mulai dari sini kita akan masuk ke kisah cintanya, ga banyak bicara tentang pekerjaan. Walaupun itu kisah cinta bertepuk sebelah tangan, tapi ya tetep aja kisah cinta.

######

Selama beberapa bulan Sungmin membuat Kyuhyun patah hati berpikir dia berpacaran dengan Arsitek Yoon, selama itu juga Kyuhyun sudah berpikir untuk merelakan Sungmin dengan siapapun pilihannya dan memendam sendiri rasa sedihnya.

Tapi semua hanya fiktif.

Kyuhyun pantas marah karena dia sudah dibuat patah hati tanpa alasan yang nyata, tapi dia lebih marah pada dirinya sendiri karena dia sudah membuat Sungmin berbohong untuk menghindarinya karena mungkin Sungmin jijik pada dirinya yang menyukai laki-laki, dia bersumpah dia akan menghilang jika Sungmin merasa jijik padanya.

Tapi Sungmin memeluknya yang menandakan dia tidak jijik pada Kyuhyun, dia tidak keberatan dengan perasaan Kyuhyun, hanya saja... dia tidak bisa menerima Kyuhyun.

Kyuhyun sangat mengerti hal itu. Dia tidak akan marah pada Sungmin. Dia akan selalu menyukai Sungmin meski jika pada akhirnya Sungmin tidak akan bisa membalas perasaannya. Menjadi teman akan lebih baik, karena dengan menjadi teman dia bisa selalu berada di samping Sungmin.

Tapi untuk sekarang ini karena Kyuhyun tahu Sungmin tidak sedang menyukai siapapun, diapun ingin mengungkapkan seluruh cinta yang dia miliki untuk Sungmin.

"Bagaimana dengan hadiah yang kau berikan tadi? kalau boleh tahu apa isinya? Kotaknya terlempar waktu kau... marah" Sungmin mengucapkan 'marah' dengan nada lebih pelan, Kyuhyun tersenyum melihatnya bicara masih seperti kelinci yang tersudut.
"Lupakan saja, aku bisa membelikannya lagi untukmu" Kyuhyun mengibaskan tangan dengan santai lalu duduk di sofa. Di ruang studi itu disediakan sebuah sofa panjang jika Sungmin merasa mengantuk saat bekerja dia bisa tidur di sofa.
"Tidak...mana bisa begitu" Sungmin kembali ke balkon untuk mencari kotak hadiah itu, dia tidak mau merepotkan Kyuhyun dengan membelikannya hadiah lagi.

Sungmin melihat kotak itu berada di ujung lantai dekat reiling pagar, dia membungkuk dan menahan nafas untuk mengambilnya, dia takut jika dia bernafas tangannya akan goyang dan menyenggol kotak itu hingga jatuh.

Akhirnya dia menarik nafas lega setelah mengambilnya. Sungmin masuk kembali dan duduk di sofa bersama Kyuhyun.

"Aku sudah dapat hadiahnya, terimakasih" Sungmin berucap sederhana lalu membukanya. Dia terkejut karena ternyata isinya sebuah cincin.

Cincin?? Cincin apa ini??

Sungmin memandang Kyuhyun dan cincin secara bergantian dengan mata terbelalak, dia shock.

"Ke..ke..kenapa..cin...cincin???" Sungmin jadi tergagap karena shock, dia berdebar-debar, nerves, takut dan canggung?
Kalau perempuan diberikan cincin oleh laki-laki mungkin akan tersanjung tapi Sungmin laki-laki dan yang memberikannya cincin juga laki-laki. Dia jadi agak canggung menerimanya.
Kyuhyun tersenyum, "itu hanya aksesoris", Kyuhyun tahu Sungmin sudah berpikir berlebihan karena dari nada bicaranya yang tergagap menunjukkan dirinya shock. Kyuhyun sudah mempelajari gestur Sungmin.
"Tapi.." Sungmin berpikir untuk menolaknya, karena tetap saja hadiah sebuah cincin itu... terasa aneh.
"Itu bahkan bukan terbuat dari emas, hanya cincin aksesoris dari stainless"
Alis Sungmin berkerut, pria sekelas Kyuhyun tidak mungkin memberikan hadiah yang 'murahan' sekedar dari stainless steel.
"Aku tidak bohong.. Itu bukan emas" Kyuhyun meyakinkan Sungmin tapi Sungmin masih mencibir, "makanya tadi kubilang, kalau hilang biarkan saja, aku bisa beli lagi karena itu bukan emas" Kyuhyun terus meyakinkan.

Sungmin jadi mulai percaya, dia melihat cincin itu lagi, cincin silver dengan guratan hitam di tengahnya, bentuknya sederhana, sangat maskulin dan sangat cocok untuk laki-laki, tidak ada batu berkilauan seperti berlian. Jika benar ini bukan emas putih Sungmin akan merasa lega. Karena jika terbuat dari emas rasanya seperti cincin kawin.

AbidingWhere stories live. Discover now