ch.32: Marry U

2.4K 194 61
                                    

Sungmin sibuk mengurus pekerjaan barunya, kadang dia harus stay di kantor hingga tengah malam dengan team untuk membuat design, dan belakangan ini Kyuhyun tidak bisa menyentuh Sungmin.

"Aku mau memesan kopi untuk persiapan malam ini, apa kalian juga mau?" Sungmin menawari teamnya.
"Ah, saya ice americano" , "saya hot americano".
"Baiklah, aku pesan sekarang" Sungmin turun sendiri untuk pergi membelikan kopi.

Saat dia berjalan di parkiran gedung yang sudah gelap tiba-tiba seseorang  membajaknya, seseorang menariknya dan memepetnya ke sebuah mobil. Dia mencengkeram kerah baju orang itu karena terkejut dan ingin melawan. Dia akan mengira orang itu mau merampoknya jika dia tidak tahu siapa orang yang membajaknya itu.

"Kyuhyun.." Sungmin melihat orang itu tersenyum, Sungmin segera melepas cengkeramannya pada kerah jas Kyuhyun dan merapikannya, sementara Kyuhyun sendiri memegangi pinggangnya.
"Malam ini kau pulang terlambat lagi?"
"Eung..aku mau membeli kopi untuk teamku, kenapa kau kesini?".
"Aku rindu padamu".
"Kita kan bisa bertemu di apartment, beberapa jam lagi aku pulang".
"Tapi kau selalu pulang tengah malam.. dengan kelelahan, jadi aku tidak mungkin punya kesempatan untuk bermesraan denganmu" Kyuhyun mendekat mencium Sungmin.
Tentu saja Sungmin membalas ciumannya meski mereka berada di parkiran yang gelap dan kesannya seperti dua orang mesum berbuat mesum.
"Kyuhyun teamku sedang menungguku di kantor, kita tidak boleh berbuat seperti ini", Sungmin mendorong Kyuhyun dengan pipi merona, dia menoleh kanan kiri tapi untungnya parkiran sepi.
"Baiklah..kita pergi sama-sama", Kyuhyun membuka pintu mobil di belakang Sungmin, dan Sungmin pun masuk baru kemudian Kyuhyun pindah ke kursi kemudi.

Mereka pergi ke cafe Starbuck bersama-sama dan Sungmin membelikan 6 cup kopi untuk dia dan kelima team arsiteknya.
"Ini pesanan kopi anda"
"Terimakasih" Sungmin menerima box dengan 6 lubang berisi 6 cup kopi, sebelum kemudian mengambil dompet untuk membayar tapi ternyata Kyuhyun sudah lebih dulu memberikan kartu kreditnya.
"Terimakasih banyak, sampai jumpa, selamat menikmati kopinya" Kasir itu membungkuk dan Kyuhyun menerima kartu yang dikembalikan.
"Kenapa kau membayarnya?"
"Katakan saja pada mereka aku mentraktir mereka, ayo kita kembali", Kyuhyun mengambil box kopi dan membawanya, tidak mau Sungmin repot membawa box itu.

Sungmin tersenyum dan mengikuti Kyuhyun.

"Ini kopinya, Kyuhyun mentraktir kalian" Sungmin membagikan kopi pada arsitek juniornya.
"Wuaa..senangnya, terimakasih banyak" , "Direktur Cho tidak ikut masuk?" Beberapa arsitek perempuan berbicara dengan akrabnya, Oh Jimin dan Jia.
"Itu..apa benar Direktur Cho tunangan anda?" Seorang arsitek laki-laki bertanya dengan polosnya.
"Uh..tentu saja, kau tidak tahu? Mereka sudah bertunangan beberapa tahun yang lalu, kau tidak pernah bertemu dengan Direktur Cho? Dia sangat tampan, jauh lebih tampan daripada kau", seorang arsitek perempuan bermarga Lee berbicara dengan semangat.
"Ya..Lee Sunkyu, memangnya kau ini akrab dengan Direktur Lee? Kau berbicara seolah-olah kau pernah bekerja di GDS, kau juga baru pertama kali bekerja di Sky World kan?"

Sungmin hanya tersenyum mendengar teamnya saling berbicara.

Selama beberapa tahun terakhir Sungmin berusaha mengukuhkan karirnya sebagai seorang arsitek dengan nama GDS, apalagi setelah peresmian Infinity Tower nama Sungmin sebagai asisten arsitek Direktur Cho yang mengerjakan proyek itu jadi makin populer, setelah mendapat nama dan makin dikenal Sungmin kemudian membuka perusahaan sendiri, sebuah perusahaan design kecil dengan menyewa satu lantai kantor, teamnya terdiri dari 4 orang arsitek muda dan 1 orang arsitek berpengalaman yang memiliki nasib yang cukup malang. Sungmin membantunya dan menjadikannya sebagai wakil sekaligus sekretarisnya seperti tangan kanan Kyuhyun, Sekretaris Kim.

Bukan karena Sungmin menghianati GDS dan hanya memanfaatkan nama GDS, dia ingin memiliki perusahaan sendiri karena dia ingin mandiri, dia ingin setara dengan Kyuhyun, meski tidak bisa sepadan karena keahlian Kyuhyun jauh diatasnya, setidaknya dia tidak mau ditopang dari segi finansial seperti seorang perempuan, apalagi jika dia dibilang menikmati kehidupan mewah yang diberikan Kyuhyun seperti seorang sugar baby. Dia harus mandiri dan setelah dia bisa membuktikan dirinya bisa setara dengan Kyuhyun baru dia akan melangkah lebih maju lagi, untuk menikah dengan Kyuhyun.

AbidingWhere stories live. Discover now