ch.31: Paris With Love

1.9K 179 42
                                    

Kyuhyun sedang sibuk duduk di depan draft machine di ruang studi apartmennya, ada sebuah design dengan detail ukuran.

Sungmin baru pulang bekerja, dia pulang sendiri karena ada meeting dengan timnya sementara Kyuhyun pulang lebih dulu sesuai jam kantor, dia selesai mandi dan mencari Kyuhyun yang tidak terlihat sejak dia datang tadi.

Begitu masuk ke ruang studi dia melihat Kyuhyun begitu serius menggambar diatas draft machine. Baru kali ini Sungmin melihat Kyuhyun menggambar diatas draft machine, dia terlihat begitu seksi. Wajahnya yang serius memperlihatkan ketekunannya. Meski dulu Sungmin bekerja sebagai asisten Kyuhyun untuk sebuah proyek tapi saat itu Sungmin belum memiliki perasaan padanya jadi dia juga tidak begitu memperhatikan postur Kyuhyun saat menggambar.

Kyuhyun masih memakai kemeja kantor dan hanya melepas jasnya, lengannya di gulung setengah dengan kancing bagian atas terbuka, side profilnya sempurna memperlihatkan hidung yang mancung dan bibir yang sedikit terbuka karena sedang konsentrasi.

"Kyu..."
"Ah kau sudah pulang?" Kyuhyun menoleh begitu mendengar suara Sungmin, sesibuk apapun dia, dia tidak akan pernah mengabaikan Sungmin.
"Apa kau sedang mengerjakan proyek? Atau itu untuk proyek Infinity Tower? Kenapa tidak bilang padaku? Aku kan masih asistenmu".
"Tidak..ini bukan proyek perusahaan, ini proyek pribadiku" Kyuhyun memandang denah di depannya, sementara Sungmin memegang pundaknya dari belakang melihat design tersebut.
"Proyek pribadi? Maksudmu..." Sungmin menoleh ke meja dimana model design 'rumah masa depan' Kyuhyun terpajang, "bukankah kau sudah selesai membuat designnya? Kau bahkan sudah membuat model designnya".
"Aku sudah bilang akan merenovasinya kan? Aku ingin menambahkan kolam renang di bagian belakang dengan gaya arsitektur Yunani, aku juga ingin kau membuat design untuk rumah ini jadi aku berencana untuk merenovasi designnya".
Sungmin terdiam.
Kyuhyun mendongak dengan sedikit menoleh ke belakang, "kau tahu aku membangun 'rumah masa depan' itu untuk apa kan?" Sungmin menunduk memandang Kyuhyun.

Sungmin ingat pembicaraan mereka tahun-tahun yang lalu saat di Onsen, Jepang. Kyuhyun membuat 'rumah mada depan' itu karena dia ingin menjalin hubungan yang serius dan membangun sebuah 'rumah tangga'.

Kyuhyun melamar Sungmin lagi secara tidak langsung, dia ingin Sungmin ikut mendesignnya berarti dia ingin Sungmin menjadi bagian dari 'rumah masa depan' yang dia rancang.

Sungmin tidak bisa menemukan kata-kata untuk menjawab Kyuhyun, dia hanya menunduk dan menutup bibir Kyuhyun dengan bibirnya.

"Aku akan membuat designnya" Sungmin tersenyum.
Mata Kyuhyun bersinar, ini berarti dia sudah mendapatkan jawaban Sungmin.
"Tapi tidak secepat itu pembangunannya, kau mengerti kan?"

Kyuhyun mengerti maksud Sungmin. Dia sudah menerima lamaran Kyuhyun tapi tidak untuk menikah secepatnya.

"Bagaimana kalau perayaannya dulu?"
"Haha..apa maksudmu?" Sungmin beranjak ke draft machine miliknya dan mengeluarkan kertas gambar.
"Pertunangan".
Sungmin terbelalak, " apa kita bisa membuat acara seperti itu?"
"Kenapa tidak?"

Sungmin terlihat bingung dan cemas. Dia bukan orang yang kolot tapi dia tidak pernah berpikir jika dia akan bisa merayakan ikatan hubungannya dengan Kyuhyun entah itu pertunangan atau pernikahan. Baginya kedua pihak saling mengerti itu saja sudah cukup, dia mengerti Kyuhyun sebagai tunangannya atau suaminya dan begitupun Kyuhyun. Untuk mewujudkannya dengan pesta perayaan dan surat pengesahan rasanya jauh dari bayangan Sungmin.

Apa hal itu bisa dilakukan?

Kyuhyun beranjak mendekati Sungmin dan memegangi pinggangnya, "aku akan memberikan pernikahan yang layak untukmu, kalau mereka bisa merayakannya kenapa kita tidak?"
Sungmin tersentuh mendengarnya, saat dia memutuskan menjalin hubungan dengan Kyuhyun dia juga memutuskan untuk melupakan semua itu, dia berpikir dia tidak akan bisa 'menikah' seumur hidupnya, merasakan seperti apa itu pernikahan.
"Kau hanya perlu menjawab 'iya', sisanya biar aku yang lakukan"
Sungmin ingin menangis tapi dia bukan laki-laki semelow itu. Dia hanya terkekeh.
"Kenapa aku merasa menjadi perempuan? Kau melakukan semuanya dan aku hanya akan menerima hasil akhirnya?"
"Lalu?"
"Aku juga ingin melakukan sesuatu untukmu, mengurus surat-surat, memilih gedung, memilih dekorasi dan memilih baju untukmu".
Kyuhyun tersenyum, "kalau begitu kita urus bersama".
Sungmin tersenyum mengangguk.

AbidingWhere stories live. Discover now