🌷Pole Dance

3.9K 263 3
                                    

Beberapa hari setelah sakitnya Prilly, Ali semakin teratur mengatur pola makan Prilly. Setiap pagi entah itu sedang dirumah Ali atau Prilly,  Ali selalu menyempatkan makan pagi bersama.
Seperti pagi ini dengan telaten Ali menyuapi Prilly sarapan pagi. 

" Ayo aak "

" Udah kenyang " Prilly merasakan perutnya yang penuh memilih menyudahi makanya. 

Ali meletakan sendok dengan perlahan.
" Susunya jangan lupa " Ali menyodorkan satu gelas susu yang langsung diminum Prilly hingga tandas.

Setelah sarapan pagi mereka selesai barulah Ali mengajak Prilly berangkat menuju sekolah. 

Cuaca Jakarta pagi ini terbilang ekstrem,  angin yang berhembus kencang meninggalkan hawa dingin yang menyentuh kulit. 

Ali yang merasakan udara pagi ini cukup dingin segera mendorong Prilly agar masuk kedalam mobil. 

" Pake jaket " Ali menyodorkan jaket yang berada dimobil agar dikenakan Prilly. 

" Kan dimobil,  masa masih pake jaket "

" Udah pake "

Tanpa membantah Prilly memakai jaket yang Ali berikan tadi. 

Sampai diparkiran Ali turun terlebih dahulu berjalan kesisi mobil untuk membukakan pintu. 

" Dingiiiin " Ujar Prilly dengan menggosok-gosokan tanganya.

" Aku bilang apa?  Dingin kan? " Ali merapatkan jaket yang Prilly kenakan.

" Yaudah ayo masuk " ajak Ali dengan menggandeng tangan Prilly. 

Mereka berjalan kearah kelas bersama, dari arah depan terlihat margaret berjalan dengan pandangan penuh arti.  Setelah dekat dengan Prilly dengan sengaja Margaret menyenggol bahu Prilly cukup kencang, hingga tubuh Prilly oleng kearah Ali. 

" Aduhhh " Prilly mengaduh dengan memegang bahunya. 

Ali menangkap tubuh Prilly dengan pandangan tajam yang tak lepas dari margaret.  Bukan maaf yang diucapkan tetapi sapa'an selamat pagi yang keluar dari mulutnya.

" Pagi Ali " Sapanya dengan senyum yang menjijikan menurut Ali.

" Mata lo masih berfungsi? " Ali geram ketika dia dengan sengaja menyenggol Prilly. 

" hah?  Maksudnya?  " Magaret pura-pura tidak mengerti. 

" jangan lo pikir gue nggak tau "

" Minta maaf sama cewek gue !" lanjutnya.

Margaret melebarkan matanya " Nggak mau lah.  Dia aja yang lemah "

Sialan! 

Umpatan Ali membuat margaret bungkam. 

Ali maju selangkah mendekati Margaret,  mata Ali tak lepas menatap Margaret dinging.  Sedangkan Prilly melihat Ali was-was.  Ingin mendekat tapi takut dengan tatapan Ali.

Dukk!! 

" Arrhhh " teriak Margaret kencang.

Ali menendang kaki Margaret dengan keras , hingga Margaret terjatuh dengan kaki membiru .

" Kalo mata lo sudah nggak berfungsi!  Maka sekalian gue buat kaki lo nggak berfungsi juga! "

Semua yang berada disana meringis seperti ikut merasakan kesakitan Margaret.  Sejak kejadian beberapa hari lalu,  ketika Ali memperlihatkan Keganasan mulutnya,  semua orang tidak berani mendekat.  Bahkan hanya dengan tatapan matapun mereka tidak berani. 

Calla LilyWhere stories live. Discover now