🌷 End

4.1K 272 38
                                    

Brakk!!!!

" ALIII !!"

Dengan langkah lebar Prilly berjalan mendekati Ali , menghiraukan beberapa pasang mata yang sejak tadi seperti terkejut dengan adanya bantingan pintu yang lumayan kasar itu. 

Ali yang masih belum sepenuhnya fokus hanya bisa menatap sang istri dengan pandangan yang sulit diartikan. 

" ALI!!  kenapa telpon aku nggak diangkat? " Masih saja dengan nada panggilan yang sedikit keras. 

" hah...  "

" kenapa telphon aku nggak diangkat!! " Ulangnya dengan menghentakkan kakinya. 

Mulai sadar akan hentakan kaki sang istri,  Buru Buru Ali menahan tubuh istrinya agar tak banyak melakukan gerakan yang kasar. 

" Iyaa maaf sayang..  Aku nggak denger kalau kamu nelpon " Tangan Ali mengelus perut Prilly agar sedikit tenang . " Udah ya kamu tunggu diruangan aku dulu,  aku baru meeting sayang..  " lanjutnya halus seraya melirik beberapa orang yang sedari tadi menyaksikan keluhan Prilly.  Ali meringis ketika menyadari ada senyuman kecil yang tertahan dibibir para karyawan ya.

Dengan tanpa perduli  kondisi ruangan meeting yang tiba tiba menjadi hening, Prilly memilih duduk dikursi yang tadi Ali duduki. 

" Tinggal pilih,  Pulang sekarang bareng aku,  atau aku turun kelantai bawah lewat tangga darurat!! " Ancamnya santai dengan memainkan kuku yang baru saja ia pasang kuku palsu. 

" ehhh!!  Jangan macem macem ya..  Ya udah ya udah kita pulang oke "

" Gitu dong " Prilly bangkit lalu menarik tangan Ali untuk diajaknya keluar. 

Dengan sedikit mengimbangi langkah Prilly, Ali melirik asistennya " Aldo..  Gantikan saya meeting!! "

" Baik pak "

🌷🌷

Sesampainya di rumah Prilly masih saja menarik Ali dengan langkah sedikit cepat.  Semua itu tak luput dari pandangan Ali. 

" Sayang..   Jalanya jangan cepet cepet dong..  Nanti kamu kecapean "

" Ali lebay deh..  Jalan gini nggak bikin aku capek "

" Iya..  Tapi sekarang kamu nggak lagi sendiri kalau kamu lupa "

Mendengar itu Prilly berhenti lalu menatap Ali dengan senyum manisnya. 

" Aku selalu lupa masa kalau aku lagi hamil anak kecebong "

Tuk!!!

" Aduhh "

" Mulut yang bener kalau ngomong "

Prilly mengelus kepalanya yang baru saja dijitak Ali " Bercanda sayang..  Sensi banget sih "

" Okee..  Sekarang kamu mau aku ngapain? "

" Elusin perut aku..  Dari pagi bawaanya pengen dielus elus kamu " Renggeknya dengan pandangan yang dibuat semanja mungkin. 

" Yaudah..  Rebahan sana "

Dengan hati hati Ali mengelus lembut perut Prilly yang sudah terlihat membuncit.  Sejak mengetahui kehamilan Prilly ,Ali semakin memanjakan Prilly, meskipun dengan kondisi seperti tadi sekalipun, Ali akan selalu menomer satukan Prilly .

" Nggak kerasa ya anak aku didalem perut kamu udah lima bulan "

" Hmmbb

" Kamu nggak usah capek capek .. Dirumah aja .. Kalau mau apa apa bilang .. "

Calla LilyWhere stories live. Discover now