🌷Maaf

2.8K 231 5
                                    

Hari telah beranjak sore, kini Prilly mengedarkan pandangan ketika kedua lubang hidungnya mengendus aroma  coffee panas. 

Bibir Prilly tersenyum tipis ketika melihat satu cangkir coffee lengkap dengan bunga kesayangannya berada dimeja kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bibir Prilly tersenyum tipis ketika melihat satu cangkir coffee lengkap dengan bunga kesayangannya berada dimeja kamarnya.  Sudah dapat Prilly pastikan jika pembuat coffee adalah kekasihnya.  ALI. 

Dengan berjalan sedikit tertatih Prilly duduk disofa dan mulai menyesap coffee tersebut.  Diambilnya satu tangkai bunga yang berada disebelah cangkir kearah hidungnya.  Bau Wangi berasal dari bunga itu mampu membuat Prilly menjadi rilex.

" hey. . Udah bangun ya? " Ali berjalan menghampiri Prilly dengan membawa satu buket bunga yang berukuran lumayan besar. 

Prilly menatap Ali dengan haru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Prilly menatap Ali dengan haru.  Sungguh dia menyesal karna telah sedikit kasar kepada Ali tadi. 

" Buat kamu " Ali menyodorkan bunga yang ia bawa tadi. 

" Maaf ya..  Hari ini udah buat kamu nangis terus " Imbuhnya dengan bersimpuh didepan Prilly. 

Prilly terlihat meneteskan air matanya ketika kata maaf terlontar dari bibir Ali. Prilly terlihat benar benar cengeng jika bersama Ali.

" Aku juga minta maaf " Prilly memeluk leher Ali dengan kuat. 

Mereka berpelukan menikmati kehangatan dari tubuh mereka.

Setelah pelukan mereka terlepas ,Prilly tak berhenti menciumi bunga yang ada ditangannya. 

" Siniin kakinya " Ali mengangkat kedua kaki Prilly agar berada diatas pahanya. 

" Buat apa? "

Dengan tersenyum Ali melulai memijit kedua kaki Prilly. 

" Kok bisa sampek jatuh gini kenapa?  "

" Tadi pas nyebrang nggak liat liat "

Ali menggelengkan kepala " Lain kali jangan kabur kaburan ya..  Aku khuatir " Ali berbicara dengan sangat pelan, hingga membuat rasa bersalah Prilly kembali muncul .

" Iya..  Nggak lagi "

" Mau makan? " tanya Ali kemudian.

Prilly menganggukan kepala pertanda setuju. 

Calla LilyWhere stories live. Discover now