🌷Clara is the best

2.1K 228 8
                                    

Didalam kamar,  Prilly bagaikan mayat hidup.  Tak ada rona merah diwajahnya,  hanya ada warna pucat yang menghiasi wajahnya beberapa hari ini.  Hidupnya seakan tak berarti lagi.  Tersekap disebuah ruangan yang sangat asing membuat Prilly dilanda ketakutan disetiap waktu.  Bayangan bayangan dimana Dimas sering kali berlaku kasar membuat Prilly merasa trauma,  apalagi jika mengingat ketika Dimas hampir melecehkannya.  Semua itu sudah tertanam dengan baik di otak Prilly. 

" Sampai kapan tuhan??  Ambil saja nyawaku jika aku harus berada disini dengan seorang iblis terlalu lama!!  Ali..  Kamu dimana?  Aku takut! "

"PRILLY!!! " Ali terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu.  Detak jantung Ali seakan memompa lebih cepat.  Perasaanya semakin tidak karuan setelah Prilly datang pada mimpinya. 

Ali melirik jam ditembok kamarnya.  Pukul satu dini hari. Kemudian  Ali menatap foto Prilly dan dirinya yang tergantung persis diatas ranjangnya. 

" kamu dimana sayang. " guman Ali sedih. 

Getaran pada meja disebelahnya memutuskan kegiatan Ali,  mata Ali melirik kearah handphone yang bergetar,  tertera nama Pram salah satu anak buah Ali. Buru Buru Ali mengangkatnya. 

" Mobil yang membawa nona Prilly tercatat pernah melintas di tol jogorawi tuan.  Dapat dipastikan jika sekarang nona Prilly berada di Bogor.  "

"  Perintahkan semuanya menuju Bogor!  "

" Baik tuan "

🌷🌷

" Prilly..  "

Prilly membuka matanya  kaget ketika mendengar namanya dipanggil. 

" Hey..  Aku kira kamu pingsan "

Prilly menatap orang didepannya tanpa kedip.  Merasa pernah melihat wajah cantik didepanya ini . 

" Masih ingat aku?  Aku Clara " Clara berbicara dengan lembut terhadap Prilly.  Dia merasa prihatin melihat keadaan Prilly.  Sungguh Brengsek Dimas telah menyekap gadis tak bersalah ini. Clara menatap Prilly, dia merasa jika Prilly sedikit ketakutan ketika melihat dirinya. 

" jangan takut.  Biar aku bantu lepas penutup mulutmu ya " Clara melepas penutup mulut Prilly dengan pelan. 

" Kamu ada hubunganya dengan Dimas? Dan penyekapan ku ini ? " Prilly bertanya dengan wajah datarnya.  Dia seakan tidak percaya dengan orang yang berhungan dengan Dimas. 

Clara menundukan wajahnya " Maafkan aku Prilly. Aku tidak bisa menghentikan Dimas. "

" Maksudmu? "

" Ya..  Aku sudah mengetahui semua rencana  Dimas "

" KALIAN SEKONGKOL!!!  APA SALAHKU!!  " Prilly berteriak histeris.  Mencoba melepaskan ikatan pada tangan dan kakinya. 

" Prilly..  Hey..  Tenang..  Nanti Dimas dengar " Clara mencoba menenangkan Prilly. 

Mendengar nama Dimas ,Prilly mendadak diam.
" Tenang oke..  Kalau kamu berisik aku nggak bisa bantu kamu..  Sekarang yang perlu kamu lakuin adalah kamu hanya cukup percaya sama aku.  "

" Apa yang harus aku percaya dari orang yang bersekongkol dengan Iblis itu " Prilly berbicara sambil memalingkan wajahnya. 

" Aku janji..  Aku janji akan bantu kamu keluar dari sini.  Tapi please kamu nurut apa kata aku "

Prilly melihat ketulusan ada pada mata Clara,  hingga entah kenapa Prilly menganggukan kepala tanda menerima. 

Clara tersenyum tulus " Aku akan cari cara agar Ali bisa menjemputmu kesini "

Calla LilyWhere stories live. Discover now