🌷Boneka

2.5K 239 13
                                    

Beberapa hari belakangan ini Prilly terlihat sibuk dengan toko bunga barunya , lihatlah dengan gerakan sangat lincah , dia berjalan kesetiap  rak rak yang terdapat puluhan bunga yang terjejer rapi .

" Mbak .. Ini nanti tolong bunga yang udah layu dibuang aja ya "

" Baik mbak Prilly "

Toko bunga Prilly memang sudah memiliki banyak karyawan,  dan karyawan disini rata rata perempuan.  Hanya ada satu karyawan laki laki itupun sebagai kurir. Ali memang sengaja memilih pekerja perempuan,  karna dia tidak mau Prilly terlalu banyak berinteraksi dengan laki laki lain. 

Didepan toko sendiri Ali sengaja menyiapkan dua bodyguard yang bertugas menjaga keamanan toko ini setiap harinya.  Khususnya keamanan kekasihnya.  Setelah menjalani ujian akhir, kini Prilly memang menyibukan dirinya untuk berbisnis.  Tapi bukan bisnis kantoran yang boleh dia tekuni.  Hanya toko bunga ini saja yang boleh Prilly kelola.  Itupun karna kecintaannya terhadap bunga.
Alipun sangat sangat tidak mengizinkan Prilly untuk bekerja setelah nanti mereka menikah,  apalagi harus ikut berkecimpung didunia bisnis seperti yang Ali tekuni.  Menurut Ali,  Prilly tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan uang, karna Ali sendiri merasa jika dia mampu! bahkan sangat sangat mampu untuk memenuhi semua keinginan Prilly. 

Jadi!  Prilly cukup duduk manis dan menerima transferan disetiap bulan nya. 

Enak bukan! 

" Hey.. Jangan angkat angkat " Ali yang baru saja tiba di toko disuguhkan dengan pemandangan ketika Prilly terlihat mengangkat wadah yang berisi banyak bunga. 

" Nggak berat kok sayang " jawab Prilly,  ketika melihat Ali mengambil wadah yang tadi sempat ia pegang.

" Aku kasih ini semua sama kamu bukan buat kamu bekerja ya. Bukan buat kamu capek capek kayak gini,  semua ini aku kasih ke kamu, semata mata agar kamu nggak bosen dirumah .Kamu cukup duduk sambil lihatin karyawan kamu kerja " Ali mengomel dengan menarik Prilly menuju ruangan Prilly. 

" Iyaa iyaa. . Udah jangan ngomel terus "

" Aku nggak mau lihat kamu capek capek gitu,  nanti kalo kita udah nikah,  aku nggak bakal kasih kamu izin berlama lama disini! " Ali menatap Prilly dalam " Kamu paham? " Imbuhnya dengan sedikit menekan diakhir kalimat. 

" Iya sayang..  Udah ngomong nikah nikah aja sih "

"  Aku pacaran  sama kamu kan emang buat nikah!  "

" Kita aja baru selese ujian lho "

" Terus apa masalahnya?  Kalo aku pengen,  sekarangpun bisa kok aku nikahin kamu! "

" Kamu mau kasih aku makan apa?  Kamu kan nggak kerja "

Tiba tiba Ali mengeluarkan dompet dari saku celananya " Sembarangan!  Nih liat !!  uang aku banyak,  Kartu aku itu isinya uang !  Kamu mau makan apa,  mau beli apa bisa pake itu "

Prilly tertawa keras,  hingga kepalanya sampai mendongak keatas.  Prilly tau,  bahkan sangat tau seberapa kayanya kekasihnya ini.  Belum lulus sekolah saja dia sudah bisa menghasilkan uang.  Perusahaan Papanya saja sudah mulai Ali handle.  Sangat lucu sekali jika Prilly berkata ' Mau dikasih makan apa nanti setelah menikah ' .Semut saja ingin tertawa ketika mendengar kalimat Prilly itu.

" Iyaa iyaa aku percaya " Prilly menggeser duduknya agar bisa memeluk Ali dari samping. Setelah itu, dengan nakalnya Prilly menaikan satu kakinya keatas paha Ali.  Prilly yang saat itu mengenakan rok diatas lutut membuat setengah paha putihnya terlihat menggoda dimata Ali. 

" Nggak usah mancing!  Bisa saja aku buat kamu hamil sekarang juga!  "

Prilly tertawa dengan keras.  Sangat senang sekali menggoda kekasihnya ini.  Lihat saja sekarang,  tangan nakal Ali mulai mengelus paha Prilly. Jangan lupakan  juga kepala Ali yang sudah miring miring mengendus leher mulus Prilly itu. Sangat sangat terlihat kan, jika saat ini napsu Ali sedang berada dipuncak.

Calla LilyWhere stories live. Discover now