🌷 Teka Teki

2K 223 12
                                    

Saat itu Prilly berniat meninggalkan toko bunganya, dia merasa menyesal berada disini hingga larut.  Harusnya dia meminta Ali menjemputnya,  kenapa malah memilih berada disini hingga malam tiba. Prilly mulai melangkah menuju keluar ruangan, tetapi langkahnya terhenti ketika lampu ruanganya tiba tiba padam.  Prilly berjalan gelisah,  karna dia merasa ada yang aneh.  Diluar terang,  kenapa hanya diruangany saja yang mengalami pemadaman. 

Ketika Prilly akan sampai dipintu,  dia menabrak tubuh seseorang,  Prilly pikir itu Ali  , tapi ketika seseorang itu membuka suara ,tubuh Prilly langsung menegang.

Seseorang itu bukan Ali!!

Belum sempat Prilly berteriak,  mulut Prilly dibekap dengan sebuah sapu tangan,  Prilly meronta dalam dekapan seseorang tersebut,  hingga Prilly merasa pipinya ditampar dengan sangat kuat,  hingga dia tak sadarkan diri. 

Prilly pingsan!!

Semua terjadi begitu cepat,  Prilly tak pernah mengetahui mau dibawa kemana dirinya.  Hingga,,  ketika dia sadar dari tidurnya,  Prilly merasa asing.  Didalam sebuah kamar mewah yang Prilly yakini,  ini bukan kamarnya.  Lalu dimana dia berada. 

Merasakan pipi sebelah kananya terasa kaku Prilly mulai mengingat kejadian kejadian yang dialaminya beberapa waktu lalu. 

Lama bergelung dengan pikiranya,  pintu kamar terbuka.  Menampilkan seorang yang sangat Prilly Kenal!  Dimas!!  Yaa..  Seseorang itu adalah Dimas. 
Dimas berdiri dengan wajah tanpa dosa ditengah tengah pintu kamar. 

Dan semua kejadian ini adalah rencana Dimas! 

" Kenapa?  Melamunkan apa?  " Dimas menghampiri Prilly yang sedang duduk diatas ranjangnya. Mengetahui Dimas mulai mendekat,  Prilly berupaya menggeser tubuhnya agar tak berdekatan dengan Dimas.  Melihat itu Dimas terkekeh.

" Seberapa kamu ingin menjauh?  Aku tetap akan berada disampingmu!  Karna kenyataanya sekarang kita sedang bersama sama!  Tidak ada yang lain! " Dimas semakin mendekat dan mengelus rambut Prilly. 

Prilly menepis kasar tangan Dimas,  mata Prilly memperhatikan sekitar,  melihat pintu kamar yang terbuka Prilly mengambil ancang ancang berlari,  tapi perubahan mata Prilly dapat dibaca cepat oleh Dimas,  Prilly yang sudah mulai berlari terjatuh karna kaki Prilly sengaja dijagal oleh Dimas.  Tak mudah menyerah Prilly membalas menendang kaki Dimas dan mulai kembali berlari. 

" PRILLY!!  AKU BILANG BERHENTI!!! " Dimas berteriak sangat keras,  hingga mampu membuat Prilly sedikit takut dalam larinya. 

Dimas mengejar Prilly yang kini terlihat menuruni tangga,  merasa ada kesempatan Prilly berupaya berlari sekuat tenaga.  Namun ketika hampir sampai tubuh Prilly terasa ditarik paksa oleh Dimas.  Kekuatan Prilly tak sebanding dengan Dimas. 

Kini tubuh Prilly dibopong dimas!  Prilly meronta dan memukul tubuh Dimas dengan tangan kecilnya.  Dimas berjalan santai,  menghiraukan raungan dan pukulan Prilly. 

" Dimas...  Tolong lepasin gue..  Aku mohon " Prilly meracau dengan lemas.  Tenaganya terasa telah habis.  Tanpa belas kasih Dimas melempar Prilly keatas ranjang.  Menindih Prilly secara paksa. 

" DENGAR!!!  aku tidak akan pernah melepaskanmu!  Kamu tau??  Aku begitu menginginkanmu!  " Tangan Dimas membelai pipi Prilly.  Prilly meronta..  Dia merasa tidak sudi tubuhnya bersentuhan dengan Dimas. 

" LEPAS BRENGSEK!! " Prilly terus mengumpat dengan segala makian makian kasarnya.  Dimas justru tertawa terbahak mendengar makian Prilly. 

Tangan Dimas menahan pipi Prilly agar tak terus bergerak,  Dimas seperti sedang kesetanan,  tatapan matanya penuh dengan napsu!  Dalam tindihan Dimas,  Prilly terus meronta dan menangis.  Sungguh Prilly amat takut,  dalam hatinya Dia terus menyebut nama Ali.  Berharap Ali segera menemukanya. 

Calla LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang