🌷Pembalasan

2.8K 224 22
                                    

"Kita dimana? "

" Nanti kamu akan tau.  Ayo masuk " Ali menarik lembut tangan Prilly,  membimbingnya masuk kesebuah bangunan Yang sepi.  Bukan tanpa alasan Ali membawa Prilly,  semua sudah Ali rencanakan, Dan kalian pasti akan tau apa Yang akan terjadi setelah ini. 

Jadi mari kita lihat.. 

" Ali..  Aku takut "
" Udah nggak apa apa..  Ada aku " Ali tersenyum sangat manis.  " Apapun Yang akan kamu lihat nanti usahain jangan ada tatapan mengiba atau tatapan ketakutan oke! "

" Emang didalem ada apa sih? "

Bukanya menjawab Ali semakin mengeratkan genggamanya.  Kini Ali membawa Prilly agar bertemu dengan Dimas,  Ali rasa ini sudah saatnya Prilly membalas semua perlakuan kasar Dimas Yang telah dia berikan. Bukanya Ali ingin mengajari hal Yang buruk,  tapi semua ini Ali lakukan karna ingin melihat Dimas merasakan apa Yang telah Prilly rasakan dulu.  Setelah itu biar hukum Yang membalas.

Brakk!!!

Brukk !!

Ampun!!!!

Prilly terjengkit kaget!  Dia kini memeluk lengan Ali dengan kuat , bola matanya mengitari sekitar sudut bangunan Yang amat sangat menyeramkan bagi Prilly. 

" Ali... "

" Nggak apa apa..  Sini masuk. "

Prilly menurut Dan mulai membuka pintu.  Pintu ruangan terbuka.  Terdapat sosok laki laki Yang Prilly sangat kenali sedang tergeletak tak berdaya.  Mata Prilly menatap tajam,  Dan tanpa disadari tanganya menggenggam kuat tangan Ali. 

Ali menoleh dan tersenyum ketika melihat wajah kaku Prilly. Ini Yang Ali inginkan,  Prilly memberikan respon Yang Ali mau. 

Perlahan Prilly melangkahkan kakinya kearah Dimas,  menatap setiap wajah Dan tubuh Dimas Yang terluka. 
Senyum remeh Prilly kini terbit dari bibirnya. 

" Ohh..  Kita bertemu lagi . Aku pikir kau sudah mati ! " Prilly berbicara santai.  Tanganya ia letakan didepan dada sambil memandang Dimas lekat. 

" Priill---yy"

Plakk. !!!

Prilly menampar pipi Dimas dengan sangat kuat, hingga mampu membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah" Jangan pernah sebut nama gue " Prilly berteriak nyaring.  Mata Prilly memerah,  menandakan adanya kemarahan. 

" Aku sangat menyesali kenapa sampai detik ini!  Nyawamu masih ada!!  Aku pikir kekasihku sudah menghilangkan nyawa tak bergunamu itu " Prilly berjongkok didepan Dimas. 

" Ohh..  Tapi kini aku sangat berterima kasih pada tunanganku,  karna masih memberikan aku sedikit kesempatan untuk bermain main dengan mu! " Prilly menatap Ali Yang kini sedang tersenyum lembut kearahnya. 

" Sayang... Apa boleh aku menyentuhnya? " Tanya Prilly manja. 

Ali mendekat kearah Prilly,  mengelus rambut kekasihnya dengan sayang " Apapun Yang ingin kamu lakukan! . "

Plakk

Plakk

Plakk.. 

" Priilll--yy Ampp--unn"

" Brengsek!! "

Prilly menampar Dimas beberapa kali,  tak cukup disitu,  rambut Dimas terasa hampir lepas dari tempatnya karna jambakan Prilly. 

" Bagaimana??  Kasih tau gue!!  Bagian mana lagi Yang harus gue sentuh Dim!!  KATAKAN!! " Prilly berteriak nyaring.. Meluapkan segala emosi Yang ada pada dirinya. 

Calla LilyWhere stories live. Discover now